WASHINGTON (Arrahmah.com) – Menteri luar negeri AS, Hillary Rodham Clinton, menyatakan bahwa pemerintah Obama menyatakan kekecewaannya atas penolakan presiden Yaman untuk menandatangani kesepakatan mundur dalam waktu 30 hari, AP melansir pada Senin (23/5/2011).
Clinton mengatakan bahwa Presiden Ali Abdullah Saleh “mengubah kembali komitmennya dan mengabaikan aspirasi rakyat Yaman.”
Clinton juga memperlihatkan kemarahannya pada para pendukung Saleh yang mengepung sebuah kedutaan di San’a serta membuat para diplomat AS, Eropa, dan Arab terperangkap.
Ratusan loyalis Saleh memegang pisau, pedang dan senapan otomatis, serta memblokir pintu masuk selama berjam-jam sebelum akhirnya mereka berhasil dibubarkan oleh aparat keamanan. (althaf/arrahmah.com)