YANGON (Arrahmah.com) – Ratusan bangunan di desa-desa Rohingya di Myanmar barat telah dibakar, menurut gambar satelit yang baru dirilis pada Ahad (13/11/2016) setelah pertempuran di wilayah itu kembali berkobar.
Rakhine utara, yang merupakan rumah bagi minoritas Muslim Rohingya dan berbatasan dengan Bangladesh, telah berada di bawah kekuasaan militer. Tentara Myanmar telah membunuh lusinan Muslim Rohingya.
Pertempuran baru berkobar pada Sabtu (12/11). Dua tentara dan enam penyerang tewas, menurut pihak militer yang mengatakan bahwa mereka membawa helikopter tempur untuk melakukan penyergapan.
Tindakan kekerasan pemerintah Myanmar terhadap Muslim sipil Rohingya telah mendapat kecaman dari dunia internasional. Pihak berwenang sangat membatasi akses ke daerah tersebut, sehingga sulit untuk memverifikasi laporan atau tuduhan pelecehan yang dilakukan tentara Myanmar.
Citra satelit yang baru dirilis oleh Human Rights Watch menunjukkan bukti serangan pembakaran massal terhadap desa-desa Rohingya.
Analisis mereke menunjukkan bahwa lebih dari 400 bangungan dibakar di tiga desa Rohingya, tempat pertempuran berlangsung.
“Otoritas Burma harus segera membentuk tim investigasi yang dibantu PBB sebagai langkah pertama menjamin keadilan dan keamanan bagi para korban,” kata Brad Adams, direktur kelompok Human Rights Watch Asia.
Telah terjadi kekerasan atas nama agama di Negara Myanmar sejak mayoritas penduduk Budha melakukan kekejaman terhadap kelompok minoritas Muslim Rohingya pada 2012.
Lebih dari 100.000 orang, sebagian besar Rohingya, terpaksa ke kamp-kamp pengungsian dengan pertumpahan darah.
Pihak militer dan pemerintah telah menolak tuduhan bahwa pasukan mereka telah membakar desa-desa Rohingya. (fath/arrahmah.com)