XINJIANG (Arrahmah.id) – Cina pada Rabu (9/3/2022) menyambut kunjungan kepala hak asasi manusia PBB yang akan datang ke wilayah Xinjiang, wilayah yang ditempati oleh etnis Muslim Uighur.
“Cina menyambut baik kunjungan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet ke Cina dan wilayah Xinjiang pada bulan Mei,” kata Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri.
“Kedua belah pihak sedang mengerjakan pengaturan terperinci,” kata Zhao, menambahkan bahwa Beijing “menentang beberapa negara yang mempolitisasi kunjungan itu,” ujar penyiar publik Cina CGTN.
Bachelet mengungkapkan pada Selasa (8/3) bahwa Cina telah setuju untuk mengizinkan delegasi PBB mengunjungi wilayah Xinjiang.
“Saya senang mengumumkan bahwa kami baru-baru ini mencapai kesepakatan dengan Pemerintah Cina untuk sebuah kunjungan,” katanya pada sesi ke-48 Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Bachelet mengatakan kantornya dan pemerintah Cina telah memulai persiapan konkret untuk kunjungan yang diperkirakan akan berlangsung pada Mei tahun ini ke wilayah yang terkurung daratan di barat laut Cina.
Dia mengatakan persiapan harus mempertimbangkan aturan Covid-19.
Beijing telah menerima kunjungan tim lanjutan dari Badan Pengungsi PBB pada bulan April untuk mempersiapkan kunjungan Bachelet ke Cina.
Menurut data PBB, setidaknya 1 juta orang Uighur ditahan di luar keinginan mereka di tempat-tempat yang disebut Beijing sebagai “pusat pelatihan kejuruan” dan masyarakat internasional mendefinisikannya sebagai “kamp pendidikan ulang”.
Sementara PBB dan organisasi internasional lainnya telah menegaskan kembali seruan mereka agar kamp dibuka untuk diperiksa, Cina telah mengizinkan sejumlah kecil diplomat dan jurnalis asing untuk mengunjungi beberapa pusat yang ditunjuk.
Beberapa negara menuduh Cina melakukan pembersihan etnis terhadap Muslim Uighur di Xinjiang. Beijing membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai “kebohongan dan sebuah virus politik.” (rafa/arrahmah.id)