BEIJING (Arrahmah.com) – Otoritas Cina menyatakan pada hari Senin (1/8/2011) bahwa ‘ekstrimis’ Muslim yang dilatih di kamp pelatihan ‘ekstrimis’ di luar negeri bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di wilayah Xinjiang, yang baru-baru ini dilaporkan menewaskan enam orang, lansir Reuters.
Serangan yang terjadi hari Minggu (31/7) di kota Kashgar melibatkan sembilan tersangka yang menyerang sebuah restoran dan kemudian membakarnya setelah membunuh pemilik dan seorang pelayannya, pejabat pemerintah Cina menyatakan, dikutip Xinhua. Menurut pejabat itu, pelaku langsung berlari ke jalan raya kemudian membuat kekacauan dan menyebabkan empat orang lainnya meninggal dunia.
“Sekelompok ekstrimis Islam yang jahat dan terlatih di luar benua ini yang ada di balik serangan akhir pekan,” ungkap pemerintah Kashgar dengan nada yang sangat sentimen terhadap Islam.
Mereka pun mengklaim bahwa hasil investigasi kepolisian menemukan bahwa kelompok yang melakukan kekacauan ini sebelumnya belajar membuat bom dan menggunakan senjata di Pakistan.
Meskipun Muslim Uighur merupakan mayoritas di Xinjiang, namun hidup mereka di bawah pemerintah Cina tidak pernah aman. Mereka selalu menjadi objek diskriminasi ras Cina Han yang minoritas di wilayah tersebut namun mendapat keberpihakan dari pemerintah Cina secara keseluruhan. (althaf/arrahmah.com)