XINJIANG (Arrahmah.com) – Pemerintah Cina memerintahkan para wartawan asing untuk meninggalkan Kashgar, dengan alasan dalih demi keselamatan para wartawan sendiri.
Itulah salah satu cara yang dilakukan pemerintah musyrik Cina agar penganiayaan yang terjadi di Xinjiang terhadap muslimin Uighur tidak terekspos media.
Namun alasan pemerintah Cina tersebut sangat kontradiksi dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Pasukan keamanan Cina hampir memukuli para wartawan yang mencoba meliput dari mesjid raya Id Kah di Kashgar.
Muslim Uighur merupakan penghuni terbanyak (hampir 90%) kota Kashgar, wilayah yang terletak 1.000 kilometer (620 mil) barat daya Urumqi, dan telah menjadi tempat yang selalu sarat dengan konflik rasial antara kaum muslimin dengan etnis dominan Han.
Pada hari Jumat (10/7), sekitar 2.000 personil pasukan bersenjata Cina berpatroli di seluruh pelosok Kashgar. (Althaf/arrahmah.com)