KABUL (Arrahmah.id) – Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan bahwa Cina berniat untuk mengurangi tarif bea cukai dengan Afghanistan menjadi nol.
Zhao Xing, duta besar Cina di Kabul, mengumumkan dalam sebuah pertemuan dengan Mawlawi Abdul Kabir, wakil perdana menteri untuk urusan politik, bahwa langkah ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara.
Hamdullah Fitrat, Wakil Juru Bicara Imarah Islam, juga menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut, pembentukan koridor ekonomi baru melalui Tajikistan ke Afghanistan juga ditekankan, lansir Tolo News (25/10/2024).
Fitrat mengatakan: “Zhao Xing menyoroti bahwa koridor ekonomi baru ke Afghanistan akan dibuka melalui Tajikistan, dan untuk tujuan ini, pertemuan trilateral antara Afghanistan, Tajikistan, dan Cina akan diadakan. Diskusi juga diadakan mengenai Koridor Wakhan. Zhao Xing menyoroti kemajuan Afghanistan baru-baru ini dan menyatakan bahwa Cina berniat untuk berinvestasi di Afghanistan.”
Sementara itu, Kamar Dagang dan Investasi Afghanistan melaporkan bahwa saat ini, sekitar $1 miliar perdagangan dilakukan setiap tahun dengan China, dan meniadakan tarif bea cukai akan bermanfaat bagi Afghanistan.
“Setelah Iran, kami memiliki perdagangan yang besar dengan Cina, dengan sekitar $800 juta dalam bentuk impor dan sekitar $50 juta dalam bentuk ekspor setiap tahunnya. Meskipun ekspornya terbatas, Cina tetap menjadi salah satu mitra dagang utama kami. Sebagian besar impor kami dari Cina terdiri dari produk makanan dan bahan baku untuk pabrik,” kata Khan Jan Alokozay, anggota dewan Kamar Dagang dan Investasi.
Beberapa pebisnis juga menekankan pentingnya Cina sebagai mitra ekonomi utama bagi Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir, dan menyatakan bahwa investasi Cina akan berdampak positif pada pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Afghanistan.
“Tiongkok bermanfaat bagi kami dan memainkan peran positif di kawasan ini, terutama secara ekonomi. Kami harus membangun rute langsung dengan Cina, yaitu rute Wakhan,” kata Mohammad Nabi Afghan, seorang analis ekonomi.
Statistik dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan menunjukkan bahwa perdagangan Afghanistan dengan China dari Januari hingga September 2024 bernilai $ 548 juta, di mana $ 12 juta di antaranya adalah ekspor. (haninmazaya/arrahmah.id)