BEIJING (Arrahmah.com) – Beberapa jam sebelum Dewan Keamanan PBB mengambil resolusi tentang pencatatan pemimpin Jaish-e-Muhammed Masood Azhar sebagai “teroris” global, Cina pada Rabu (13/3/2019) mengisyaratkan bahwa pihaknya mungkin sekali lagi memblokir langkah tersebut, dengan mengatakan hanya “solusi yang dapat diterima semua pihak yang akan kondusif dalam menyelesaikan masalah.”
Nasib proposal untuk menunjuk Azhar yang berbasis di Pakistan sebagai teroris global oleh Dewan Keamanan PBB akan diketahui dalam waktu kurang dari 24 jam sebelum batas waktu untuk mengajukan keberatan atas penawaran berakhir.
Usulan untuk menunjuk Azhar di bawah komite sanksi al-Qaida 1267 dari Dewan Keamanan PBB diajukan oleh Perancis, Inggris, dan AS pada 27 Februari lalu.
“Saya dapat menegaskan kembali bahwa Cina akan terus mengambil sikap bertanggung jawab dan berpartisipasi dalam pembahasan di Komite 1267 DK PBB,” kata juru bicara kementerian luar negeri Cina, Lu Kang, kepada media di Beijing.
Cina, anggota yang memegang hak veto dari DK PBB, telah memblokir langkah India dan negara-negara anggota lainnya tiga kali di masa lalu untuk menunjuk Azhar sebagai “teroris” terdaftar.
Cina bersikeras bahwa solusi itu harus dapat diterima oleh semua orang.
Pada masalah pencantuman Azhar, Lu berkata, “Saya ingin mengatakan bahwa Cina selalu mengambil sikap yang bertanggung jawab, terlibat dalam konsultasi dengan berbagai pihak dan menangani dengan benar masalah ini.”
“Diskusi itu, saya ingin katakan harus mengikuti aturan dan prosedur dari badan terkait dan hanya solusi yang dapat diterima oleh semua pihak yang kondusif untuk menyelesaikan masalah,” tambahnya.
Baru-baru ini, wakil menteri luar negeri Cina, Kong Xuanyou, melakukan perjalanan ke Pakistan dan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Imran Khan dan Panglima Angkatan Darat Jenderal Qamar Javed Bajwa dan pejabat lainnya.
India, Sabtu lalu, mengatakan semua anggota DK PBB mengetahui tentang kamp pelatihan JeM dan kehadiran pemimpinnya Masood Azhar di Pakistan, dan mendesak mereka untuk menunjuknya sebagai “teroris” global.
JeM, yang dipimpin oleh Azhar yang berusia 50 tahun, melakukan banyak serangan teror di India dan terlibat dalam serangan terhadap Parlemen, pangkalan angkatan udara Pathankot, kamp-kamp militer di Jammu dan Uri. Pihaknya juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan bunuh diri 14 Februari di Pulwama yang menewaskan 44 personel polisi paramiliter India. (Althaf/arrahmah.com)