ISLAMABAD (Arrahmah.id) – Cina menginvestasikan lebih dari 400 miliar USD di hampir 600 proyek di seluruh dunia Muslim di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI), uyar Menteri Luar Negeri Cina pada Selasa (22/3/2022).
Berbicara pada pertemuan menteri luar negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Islamabad, Wang Yi mengatakan Beijing memiliki hubungan dekat dengan dunia Muslim berdasarkan rasa hormat dan kerja sama.
“Cina akan terus berdiri teguh di sisi rakyat Palestina dan mendukung pertemuan awal konferensi perdamaian internasional yang lebih otoritatif dan representatif berdasarkan solusi dua negara untuk mempromosikan penyelesaian yang komprehensif dan adil dari masalah Palestina,” kata Wang, menurut transkrip pidatonya yang dirilis oleh Kementerian Informasi Pakistan.
Mengacu pada perselisihan lama Jammu dan Kashmir, dia mengatakan hari ini dia “mendengar seruan dari banyak teman Islam” atas masalah ini, menambahkan bahwa Beijing “berbagi aspirasi yang sama.”
Tentang perang antara Rusia dan Ukraina, Wang mengatakan bahwa Cina mendukung pembicaraan damai antara Moskow dan Kyiv.
“Kita perlu mencegah bencana kemanusiaan dan mencegah limpahan krisis Ukraina mempengaruhi atau merugikan hak dan kepentingan sah kawasan dan negara lain,” tambahnya, dilansir Anadolu Agency.
Dia juga berbicara tentang krisis kemanusiaan saat ini di Afghanistan dan mengatakan Beijing akan mendukung Afghanistan dalam mencapai pemerintahan yang inklusif dan pemerintahan yang stabil untuk membuka babak baru perdamaian dan rekonstruksi.
“Cina siap bekerja dengan negara-negara Islam untuk mempromosikan dunia multi-kutub, demokrasi dalam hubungan internasional dan keragaman peradaban manusia, dan melakukan upaya tak henti-hentinya untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia,” Wang menyimpulkan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam pesan video mengatakan bahwa PBB menikmati hubungan dekat dengan OKI berdasarkan kepercayaan dan solidaritas.
“Kami bekerja sama untuk melawan tantangan yang berlimpah, dari perang di Ukraina dan konsekuensi globalnya hingga meningkatnya ketidaksetaraan dan berkembang biaknya serangan terhadap hak asasi manusia,” kata Sekjen PBB itu.
Guterres menambahkan bahwa kedua organisasi telah bekerja sama untuk memelihara budaya damai, toleransi, dan pengertian.
Dia memuji peran OKI dan mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah berhasil memperdalam kolaborasi mereka di bidang utama yang menjadi perhatian bersama – termasuk mediasi, melawan terorisme, mencegah ekstremisme kekerasan, memerangi kebencian anti-Muslim, dan mempromosikan toleransi beragama.
“Hanya bersama-sama, dalam persatuan dengan mitra di semua tingkatan, kita dapat menghadapi tantangan bersama dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk semua,” pungkas Sekjen PBB tersebut. (rafa/arrahmah.id)