HENAN (Arrahmah.com) – Banjir besar melanda kota Zhengzhou, provinsi Henan, Cina, pada Selasa (20/7/2021). Petugas cuaca setempat mengatakan, curah hujan setahun mengguyur kota hanya dalam waktu tiga jam, sehingga mengakibatkan banjir di Henan.
Akibat curah hujan yang sangat tinggi tersebut saluran air tak mampu menampung dan terjadi banjir lumpur hingga membanjiri kereta bawah tanah, lahan pertanian, dan terowongan di sepanjang jalan.
Pada Selasa (20/7) saat jam sibuk air naik dari pergelangan kaki penumpang kereta bawah tanah hingga mencapai leher mereka.
Saat air surut warga memindahkan kendaraan ke tempat yang lebih tinggi dan berencana keluar dari kota yang dilanda bencana. Akses komunikasi dan listrik saat ini masih tidak merata.
“Saya sedang menunggu listrik pulih, tetapi saya pikir mungkin perlu beberapa hari lagi,” kata Chen, pemilik restoran makanan lokal dan sandwich babi kepada AFP.
“Kerugian saya? Mereka tidak apa-apanya dibandingkan dengan yang terjadi di terowongan situ,” katanya sambil menunjuk ke lokasi di mana banjir menjebak banyak mobil. Kemungkinan beberapa pengendara masih terjebak di dalam.
Otoritas setempat mengatakan bahwa Zhengzhou adalah yang paling parah terdampak banjir. Ratusan ribu orang di daerah sekitar Zhengzhou juga terkena dampak banjir ini.
Hingga Kamis (22/7) setidaknya 33 orang dikabarkan tewas akibat banjir ini.
Provinsi Henan seperti sebagian besar wilayah Cina dialiri oleh sungai, bendungan, dan waduk yang dibangun beberapa dekade lalu untuk mengelola banjir dan mengairi wilayah pertanian. Namun pembangunan kota yang tak berhenti membuat drainase di kota Henan semakin buruk.
Media pemerintah menepis anggapan bahwa bendungan mungkin berperan dalam merusak aliran air normal. Dikutip Global Times, para ahli mengatakan, “Pembangunannya tidak ada hubungan langsung dengan banjir”.
Sementara itu dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial tampak sejumlah penumpang terjebak di dalam kereta bawah tanah di Zhengzhou saat banjir di Henan, Cina. Dalam video tersebut tampak para penumpang ketakutan dan berpegangan kuat-kuat di langit-langit kereta.
Menurut Xinhua, air masuk ke dalam stasiun hingga menggenangi kereta bawah tanah hingga ketinggian lebih dari sepinggang orang dewasa. Banyak yang terjebak di stasiun bawah tanah di kota Zhengzhou, Cina. Lebih dari 160 kereta api di stasiun kereta api kota berhenti beroperasi sehingga membuat banyak penumpang terdampar.
“Ketinggian air naik ke bahu kami,” kata seorang saksi kepada kantor berita Cina Global Television Network.
“Dampaknya begitu luas, membuat segalanya mudah hanyut. Beberapa dari kami tergantung di langit-langit kereta termasuk seorang anak,” imbuhnya.
Banyak penumpang yang ketakutan dan kelelahan untuk berpegangan di pagar stasiun saat air terus naik. “Jika Anda tidak memegang pagar erat-erat, maka mudah hanyut,” pungkas saksi itu.
Dalam rekaman tersebut, seorang penumpang melompat ke dalam gerbong untuk membantu penumpang yang terjebak di dalam kereta. Penumpang tersebut membawa korban banjir ke tempat yang aman.
Para penumpang menggunakan tali untuk keluar satu per satu. Sedangkan penumpang lain berdiri di kursi dan berusaha tidak tenggelam.
Lebih dari 100.000 orang telah dievakuasi dari Zhengzhou, kota berpenduduk 12,6 juta di tepi Sungai Kuning. Ribuan personel darurat dikerahkan untuk membantu upaya tersebut.
Presiden Cina Xi Jinping seperti dikutip Xinhua pada Rabu (21/7) menggambarkan situasi banjir di Henan sangat parah. Ia memerintahkan pihak berwenang memprioritaskan keselamatan nyawa dan harta benda penduduk. (rafa/arrahmah.com)