BEIJING (Arrahmah.com) — Cina telah mengganti Chen Quanguo dari posisi ketua Partai Komunis di wilayah Xinjiang yang telah mengawasi tindakan keras terhadap etnis Uighur dan Muslim lainnya atas nama memerangi ekstremisme agama.
Chen Quanguo, yang menjabat posisi itu sejak 2016, akan dipindahkan ke jabatan lain dan Ma Xingrui, gubernur Provinsi Guangdong sejak 2017, telah menggantikannya, kata kantor berita resmi Xinhua, pada Sabtu, dikutip dari Reuters (26/12/2021).
Pemerintah Cina tidak memberikan alasan kenapa Chen diganti.
Peneliti PBB dan aktivis hak asasi manusia memperkirakan lebih dari satu juta Muslim telah ditahan di kamp-kamp di wilayah Xinjiang, Cina barat.
Cina menolak tuduhan pelanggaran HAM, menggambarkan kamp itu sebagai pusat kejuruan yang dirancang untuk memerangi ekstremisme, dan pada akhir 2019 mengatakan semua orang di kamp telah “lulus”.
Chen, 66 tahun, adalah anggota politbiro Cina dan secara luas dianggap sebagai pejabat senior yang bertanggung jawab atas tindakan keras keamanan di Xinjiang. Dia dikenai sanksi tahun lalu oleh Amerika Serikat.
Pada Kamis, Presiden AS Joe Biden menandatangani undang-undang larangan impor dari Xinjiang karena kekhawatiran tentang kerja paksa, yang memicu kecaman dari Cina.
Beberapa anggota parlemen AS dan parlemen asing, serta menteri luar negeri AS dalam pemerintahan Biden dan Trump, telah menyebut Cina melakukan genosida terhadap Uighur. (hanoum/arrahmah.com)