ISTANBUL (Arrahmah.com) – Cina akan mengadakan kontes kebudayaan Islam di Istanbul, kota terbesar di Turki, selama delapan hari sejak Jumat ini (31/8/2012) sebagai bagian dari upaya Cina untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Turki, ujar seorang pejabat Cina seperti yang dilaporkan peopledaily.
Guo Wei, direktur jenderal Departemen Luar Negeri Administrasi Negara Cina untuk Urusan Agama, mengatakan dalam konferensi pers bahwa Expo Kebudayaan Islam Tionghoa akan memperkenalkan sejarah Islam Cina dan budaya Islam yang unik ke Turki.
Dia menyatakan harapannya bahwa kontes kebudayaan yang melibatkan lebih dari 100 orang dari Cina, akan memperdalam saling pengertian dan meningkatkan kerjasama antara Muslim Cina dan Turki.
Acara ini diselenggarakan oleh Administrasi Negara Cina untuk Urusan Agama, Asosiasi Islam Cina dan
epresidenan Turki.
Selama Expo Kebudayaan Islam ini, Muslim Cina akan menunjukkan budaya Islam Tionghoa, tilawatil Qur’an, sebuah simposium tentang pertukaran Islam Cina-Turki dan tarian.
Mehmet Pacaci, direktur hubungan luar negeri dari Kepresidenan Turki untuk Urusan Agama, mengatakan bahwa kerjasama antara Muslim Cina dan Turki telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Penyelenggara menggembar-gemborkan bahwa Cina merupakan salah satu negara yang toleran, Muslim Tionghoa dapat hidup dan melaksanakan agama mereka secara bebas. Pameran ini diklaim akan menampilkan semangat cinta damai, moderat dan toleran terhadap Muslim Cina dan menunjukkan budaya Islam yang indah di Cina untuk masyarakat Turki.
Namun sepertinya mereka melupakan apa yang terjadi di Xinjiang. Muslim Uighur yang hidup di sana sangat dikekang oleh otoritas Cina, mereka juga mendapat serangan rasis dari etnis Cina Han. Selama Ramadhan yang baru saja berlalu, Muslim Uighur sangat dikekang, mereka tidak leluasa menjalankan ibadah di bulan suci ummat Islam tersebut.
Otoritas Cina melarang pejabat Muslim dan siswa-siswa Muslim melakukan ibadah puasa selama Ramadhan. Mereka tidak diperbolehkan bersukacita menghadapi bulan Ramadhan, lansir Al Jazeera. Pengekangan juga termasuk pelarangan menghadiri Masjid. (haninmazaya/arrahmah.com)