JAKARTA (Arrahmah.com) – Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya mengecam pernyataan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang meresahkan umat Islam. Harits menilai pernyataan Sofjan Wanandi amat kurang ajar dan tak tahu diri.
“Pandangan Sofjan Wanandi tidak pada tempatnya, bahkan berangkat dari nalar sentimen terhadap umat Islam. Karena selama ini ‘teroris’ di benak orang seperti Sofjan Wanandi sudah stereotif dengan umat Islam,” kata pengamat Kontra-Terorisme tersebut, Jum’at (19/4/2013).
Harits menjabarkan, logika dari pernyataan Sofjan bisa diartikan bahwa terorisme adalah produk kemiskinan dan pendidikan yang rendah.
“Logika Sofjan ‘teroris’ itu produk dari kemiskinan dan pendidikan yang rendah, artinya ini tuduhan tidak langsung kepada umat Islam, karena mayoritas warga negara yang dalam posisi itu (miskin dan pendidikan rendah) adalah umat Islam,” jelasnya.
Ia pun menilai, pernyataan Sofjan Wanandi yang menyinggung umat Islam jelas-jelas disampaikan secara sengaja.
“Jadi menurut saya ini statement yang kurang ajar dan tidak tahu diri, saya lihat ini pernyataan sengaja bukan sekedar latah,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Apindo, Sofjan Wanandi menyampaikan pernyataan yang meresahkan umat Islam. Menurutnya tenaga kerja di Indonesia yang lulus Sekolah Dasar (SD) tidak banyak yang melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), kemungkinan mereka masuk pesantren atau jadi teroris.
(voa-islam/arrahmah.com)