ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Letnan Jenderal Abdul Qayyum menduga bahwa CIA campur tangan dalam beberapa ledakan terakhir di kota komersial Mumbai, India, untuk menambah tekanan bagi Pakistan agar memungkinkan AS melakukan pelatihan militer.
Dalam sebuah wawancara dengan IRNA, pensiun militer itu menjelaskan bahwa keterlibatan Pakistan dalam ledakan Mumbai adalah benar-benar melenceng dari fakta yang ada.
Menurut laporan, Pakistan telah mengusir 100 pelatih AS yang telah menyebabkan AS menangguhkan $ 800 juta bantuan militer bagi Pakistan. Wakil Menteri Luar Negeri Pakistan, Hina Rabbani Khar, mengatakan kepada Komite Senat bahwa potongan sekitar $ 500 juta dalam bantuan AS bagi Pakistan adalah karena penurunan pelatih AS di Pakistan.
Tiga ledakan bom mematikan mengguncang Mumbai selama jam sibuk pada hari Rabu pekan lalu dan menewaskan 21 orang serta melukai setidaknya 150 orang. Presiden Pakistan Zardari dan Perdana Menteri Gilani juga mengutuk keras serangan tersebut.
“Ini sangat disayangkan”, kata Abdul Qayyum. Dia mengatakan bahwa India tidak menyalahkan Pakistan sejauh ini atas serangan.
“Sekarang India telah menyadari bahwa penundaan proses dialog bukan cara yang tepat untuk memecahkan masalah regional,” analis itu berpendapat.
Dia mengatakan bahwa terdapat pihak ketiga di belakang serangan ini.
“Bisa jadi CIA, sehingga memungkinkan AS mendesak Pakistan untuk membiarkan pelatih militer AS dan mulai operasi militer di daerah kesukuan,” lanjut Abdul Qayyum.
Ia memandang bahwa ledakan Mumbai baru-baru ini tidak akan mempengaruhi hubungan antara Pakistan dan India.
Ia pun menyatakan bahwa banyak yang tidak suka jika hubungan baik terjadi antara negara bersenjata nuklir Pakistan dan India. Negara-negara ini dapat terlibat dalam serangan.
“Kemungkinan yang lain, Israel ada di balik ledakan itu,” tambahnya dengan penuh keyakinan. (althaf/arrahmah.com)