VIRGINIA (Arrahmah.com) – CIA lagi-lagi kelabakan dengan berbagai macam dokumen yang mengungkapkan kekejian agen intelejen tersebut dalam memperlakukan tahanannya di penjara rahasia pada masa pemerintahan mantan presiden AS, George W. Bush.
Laporan terbaru yang diungkapkan pada hari Senin (24/8) oleh Departemen Keadilan AS mengatakan bahwa para introgator CIA mengancam salah seorang tahanan bernama Abdul Rahim al-Nashiri bahwa ibunya akan diperkosa di hadapan Abdul Rahim al-Nashiri jika dia menolak untuk mengakui kesalahan yang tidak dilakukannya.
Para penyelidik CIA itu pun mengancam Khalid Syaikh Mohammed dan anaknya akan dibunuh.
Selain itu al-Nashiri ditodong dengan senjata api dan ditakut-takuti bahwa dirinya akan dengan mudah dibunuh. Dia pun diancam dengan bor yang menyala yang sengaja diletakkan di dekat kepalanya.
Ditangkap pada tahun 2002 atas tuduhan pemboman USS Cole dua tahun sebelumnya, al-Nashiri ditahan selama empat tahun di sebuah penjara rahasia CIA dan menjadi salah satu dari tiga tersangka utama yang harus menderita akibat siksaan semena-mena CIA.
Laporan mengenai metode introgasi CIA yang ditulis pada tahun 2004 yang ditulis oleh Inspektur Jenderal John Helgerson dibeberkan di hadapan publik pada hari Senin (24/8) oleh American Civil Liberties Union.
Pengungkapan ini mendorong Eric Holder untuk mengangkat seorang jaksa istimewa, John Durham, untuk menyelidiki tuduhan penanganan tidak manusiawi terhadap para tahanan, beberapa jam sesudah Presiden Barack Obama membentuk tim introgator baru untuk mengintrogasi para tersangka teror.
Laporan penggunaan teknik interogasi tidak manusiawi terhadap tahanan tersebut bisa menyeret para pegawai dan pejabat CIA yang terlibat dan menyetujui rangkaian metode introgasi semacam itu.
Sejauh ini, John Durham telah mengadakan pemeriksaan atas pengrusakan kaset video yang berisi rekaman introgasi atas beberapa tahanan oleh CIA. (Althaf/prtv/arrahmah.com)