AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) – AS tidak lagi akan menahan dan melakukan aksi tidak manusiawinya terhadap orang-orang yang dituduh terorismenya di penjara rahasia dan telah membuat rencana untuk menutup beberapa fasilitas yang masih beroperasi, kata direktur CIA.
“CIA tidak akan lagi mengoperasikan fasilitas penahanan atau beberapa tempat tersembunyi, juga telah merencanakan untuk menonaktifkan beberapa tempat yang tersisa,” tutur Direktur CIA Leon Panetta melalui surat kepada salah satu stafnya yang dirilis di situs CIA pada Kamis (9/4).
Penjara rahasia CIA di beberapa negara lain ada tengah berada dalam kecaman keras dari kelompok-kelompok hak asasi manusia.
Sebuah laporan yang beredar bulan lalu dari KOmite Internasional Palang Merah mengatakan bahwa cara penanganan CIA dilakukan dengan jalan penyiksaan yang sangat kejam.
Keberadaan penjara rahasia ini pertama kali diketahui ketika mantan Presiden AS George W. Bush masih menjabat pada 2006, yang menahan salah satu orang yang dituduh sebagai tersangka utama dalang serangan 11 September 2001, Khalid Sheikh Mohammed.
Keberadaan penjara ini pun menyebabkan masalah bagi beberapa pemerintah di Eropa dan Asia yang menurut dugaan telah mengetahui informasi mengenai fasilitas penahanan tersebut.
Laporan Uni Eropa pada 2007 menyatakan bahwa hanya Polandia dan Rumania yang membolehkan penjara CIA dibangun di atas tanah mereka sejak 2002 hingga 2005. Namun kedua negara tersebut menyangkal laporan tersebut dan mengklaim pihaknya tidak mengetahui apa-apa soal penjara rahasia CIA. (Althaf/arrahmah/ptv)