WASHINGTON (Arrahmah.com) – Dalam menghadapi Al Qaeda, dinas rahasia Amerika CIA tidak cukup dengan mengerahkan sejumlah drone, satelit, agen mata-mata, informan dan perangkat pelacak, mereka juga menggunakan jenis senjata yang lain untuk mendoktrin anak-anak Afganistan agar membenci Al Qaeda, yaitu dengan boneka.
Rupanya dinas rahasia Amerika itu telah memproduksi berbagai boneka mainan yang menyerupai Osama bin Laden dengan karakter “iblis” yang memiliki wajah merah menyala dan mata hijau.
Lembaga mata-mata itu mulai secara diam-diam membuat boneka Osama tersebut pada 2005, sebagaimana pertama kali dilaporkan oleh harian Washington Post, Kamis (19/6/2014), dengan menggunakan bantuan dari mantan kepala perusahaan mainan Hasbro, Donald Levine. Levine juga telah membantu mengembangkan sosok GI Joe (tentara AS), sebagaimana dilansir oleh CNN, Kamis (19/6/2014).
Juru bicara CIA Dean Boyd menegaskan bahwa boneka itu telah diproduksi untuk membuat anak-anak Afganistan membenci Osama bin Laden.
Rencana yang diusulkan oleh CIA itu, menurut The Washington Post, adalah untuk menghasilkan boneka, dengan wajah merah menyala dan mata hijau seram, dan membagi-bagikannya kepada anak-anak di Afghanistan dengan harapan agar mereka membenci pemimpin Al Qaeda itu. Dikalangan para pelaksanan proyek itu, boneka tersebut dijuluki si “Mata Iblis”.
Tapi CIA membatalkan rencana tersebut setelah meninjau ulang tiga prototipe boneka itu, juru bicara CIA mengatakan kepada CNN.
Ide boneka Osama bin Laden itu diusulkan dan ditolak sendiri oleh CIA sebelum sempat melewati tahap prototipe,” kata Dean Boyd, juru bicara CIA.
“Sepengetahuan kami, hanya ada tiga tokoh karakter yang pernah dibuat dan ini adalah semata-mata untuk menunjukkan bagaimana hasil akhir dari boneka ini telihat. Setelah dihadapkan dengan contoh-contoh ini, CIA menolak untuk melanjutkan ide ini dan tidak memproduksi atau mendistribusikan boneka karakter tersebut. Selain itu, CIA tidak mengetahui bahwa boneka karakter ini sedang diproduksi atau didistribusikan oleh orang lain.” tambah Dean Boyd.
(ameera/arrahmah.com)