BALOCHISTAN (Arrahmah.com) – CIA diam-diam menggunakan landasan udara di Pakistan untuk melancarkan serangan udara yang menargetkan wilayah suku di Pakistan, perbatasan dengan Afghanistan.
Central Intelligence Agency (CIA) secara diam-diam menggunakan lapangan terbang Shamsi di wilayah Baratdaya Pakistan, Provinsi Balochistan.
Basis tersebut terletak sekitar 50 Km dari perbatasan Pakistan-Afghanistan dan mengijinkan militer AS untuk melancarkan serangan misil yang ditembakkan dari pesawat tak berawak (yang selama ini selalu memakan korban sipil Pakistan) di bawah perintah CIA.
Pesawat tersebut dapat bekerja dengan jarak 2.000 mil dan dapatt terbang selama 29 jam penuh yang dapat mencapai wilayah Balochistan, Selatan Afghanistan dan Baratlaut Pakistan.
Jurubicara militer, Mayor Jenderal Athar Abbas, mengklaim penggunaan lapangan terbang Shamsi oleh militer AS hanya digunakan untuk “keperluan logistik”.
“Amerika juga menggunakan lapangan terbang lain di dekat Jacobabad, 300 mil dari Timurlaut Karachi, untuk logistik dan operasi militer,” ujar Abbas seperti yang dilansir Times Online.
Sementara itu, jurubicara Kedutaan AS di Islamabad menolak memberikan komentar tentang operasi CIA di Pakistan.
Bagaimanapun, salah satu sumber senior AS yang dapat dipercaya, mengatakan bahwa operasi CIA di Pakistan dan Afghanistan rutin dilakukan dari Shamsi.
Pengiriman 730.000 galon F34, bahan bakar untuk penerbangan ke lapangan terbang Shamsi, tidak dapat dijelaskan secara rinci oleh jurubicara militer Pakistan.
Pakistan dilaporkan telah mengijinkan militer AS menggunakan Shamsi, Jacobabad dan dua basis lainnya (Pasni dan Dalbadin) untuk mendukung invasi AS di Afghanistan.
Di muka publik, Pakistan telah berulangkali meminta kepada AS untuk menghentikan serangan misil yang membunuh warga sipil Pakistan. Namun di belakang publik, pemerintah Pakistan mengijinkan AS menggunakan lapangan terbang yang dijadikan basis operasi CIA dan menerbangkan pesawat-pesawat tak berawak dari sana.
Misil terakhir yang ditembakkan dari pesawat tak berawak milik AS, membunuh sedikitnya 32 warga sipil Pakistan di wilayah Kurram. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)