WASHINGTON (Arrahmah.com) – Agen Intelejen Pusat (CIA) AS telah membayar jutaan dolar untuk membiayai pelindungan hukum atas para karyawan yang dituduh menggunakan waterboarding untuk menyiksa para tahanan.
CIA setuju untuk mengeluarkan setidaknya $ 5 juta untuk biaya hukum Jim Mitchell dan Bruce Jessen, mantan pejabat AS mengatakan pada Jumat (17/12/2010).
Telah lama diketahui bahwa dua orang psikolog Mitchell dan Jessen menciptakan program interogasi CIA. Namun mantan pejabat intelijen AS mengatakan bahwa dua orang itu juga telah berulang kali melakukan aksi waterboarding terhadap sejumlah tahanan di penjara rahasia CIA-lari.
Pasca 11 September 2001, Mitchell dan Jessen menjual teknik introgasi jahat itu pada pemerintah untuk menangani tahanan kelas atas (anggota al Qaeda). Dua psikolog ini menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk melatih para pejabat militer agar bisa mempraktekkan teknik yang diciptakannya untuk melawan interogasi dan menjadikan pasukan AS sebagai pengganti korban untuk diperlakukan dengan teknik pemaksaan, ditelanjangi dan berdiri dengan posisi yang menyakitkan, menjadikan mereka kurang tidur, dan disiksa dengan metode waterboarding. Mereka melakukan pelatihan di sekolah militer SERE.
Kesepakatan, seperti yang dikonfirmasi oleh mantan pejabat CIA, merupakan bagian dari perjanjian perlindungan rahasia di dalam badan tersebut. Hal ini bertujuan untuk membela dua karyawannya yang telah dinyatakan bersalah.
Kasus ini merupakan kasus waterboarding yang pertama kali yang telah dipublikasikan diidentifikasi.
Waterboarding adalah taktik yang digunakan oleh interogator yang mensimulasikan orang pada saat tenggelam. Di dalam penyiksaan itu, para introgater menempelkan kain di wajah korban dan menuangkan air tepat di atas kepalanya, sehingga korban akan kesulitan bernafas dan terkesan seperti tenggelam. (althaf/arrahmah.com)