MARYLAND (Arrahmah.com) – Situs regional CIA dengan nama The Back Channel Al-Monitor tiba-tiba memposting pernyataan mantan pejabat tinggi CIA, Graham Fuller, yang berbicara sedikit tentang mantan menantunya Ruslan Tsarni (alias Ruslan Tsarnaev), lansir KC pada Selasa (30/4/2013).
Pernyataan itu muncul setelah adanya informasi yang diterbitkan sehubungan dengan pemboman Boston di AS. Informasi tersebut menyatakan tentang keterlibatan paman Tsarnaev bersaudara, Ruslan Tsarni, dengan CIA dan bahwa dia bekerja untuk CIA.
Ruslan Tsarnaev menikahi putri dari mata-mata CIA, Graham Fuller. Setelah Ruslan mengetahui bahwa Tsarnaev bersaudara “dipilih” oleh FBI sebagai kambing hitam yang dicurigai dalam mengatur insiden Boston, Ruslan lantas malah menyumpahi kedua keponakannya itu. “Mereka tidak pantas untuk hidup di bumi”, kata bekas menantu Graham itu.
Dia bahkan menyebut bahwa Tamerlan Tsarnaev yang dibunuh oleh FBI sebagai “pecundang dan pengecut” [-padahal berdasarkan video penangkapan Tamerlan, dalam penangkapannya, Tamerlan jelas terlihat aman, sehat, tidak bersenjata dan tidak terluka –KC].
Graham Fuller mengklaim, “Sebuah cerita di Internet yang menyiratkan kemungkinan hubungan antara Ruslan dan CIA melalui saya itu tidak masuk akal. Seperti semua orang Chechnya, Ruslan sangatlah prihatin dengan tanah kelahirannya [padahal seorang letnan kolonel yang menjadi buronan KGB saja, Litvinenko di London, juga menyatakan prihatin dengan Rusianya, tapi tetap tidak mencegah dia bekerja sebagai agen mata-mata Inggris MI6 –KC], tapi saya melihat tidak ada keterlibatan tertentu dalam politik [padahal CIA itu bukan lembaga politik seperti parlemen, tapi mata-mata -di luar politik –KC]”, klaim Graham.
Graham mengatakan putrinya, Samantha A. Fuller, “menikah dengan Ruslan Tsarnaev pada pertengahan 1990-an”. Bos mata-mata Amerika itu mengatakan bahwa dia pensiun dari CIA pada tahun 1987. Dari sana dia pindah bekerja sebagai seorang ilmuwan politik senior RAND yang diyakini dekat dengan CIA.
“Samantha menikah dengan Ruslan Tsarnaev (Tsarni) selama 3-4 tahun, dan mereka tinggal di Bishkek selama satu tahun di mana Samantha bekerja untuk Price Waterhouse pada proyek-proyek privatisasi. Mereka juga pernah tinggal di rumah kami di Maryland selama satu tahun atau lebih dan mereka bercerai pada tahun 1999,” kata Fuller.
Lalu, di mana Ruslan bekerja, Fuller tidak membuka mulut. Namun, dia mengklaim tidak tahu apa yang Ruslan lakukan setelah bercerai dari anak mata-mata itu.
Graham mengaku fasih berbahasa Rusia, dan dia hanya menggunakan bahasa Rusia jika berbicara dengan Ruslan.
Media-media AS sebelumnya melaporkan bahwa Ruslan bekerja untuk CIA pada tahun 1992-1994 di Kazakhstan sebagai “konsultan” dari CIA “US Agency for International Development (USAID)”.
Setelah itu, dia dikabarkan bekerja pada posisi senior di Kazakhstan di perusahaan minyak Amerika dari CIA.
Ruslan juga dikabarkan bekerja di perusahaan terkenal “Sun God” Dewa Matahari dan Halliburton, yang dikenal sebagai pemasok tentara pendudukan AS di Irak dan Afghanistan dengan “kontraktor swasta” militan dan juga beroperasi di sektor energi. Dick Cheney, wakil presiden AS di bawah Bush Jr, yang mengepalai Halliburton.
Bos CIA itu mengatakan dia mengunjungi putrinya sesekali di Bishkek. Sebagai “Russian history major” [sebutan bagi mata-mata saat ini di Amerika], menurutnya menarik untuk mempelajari ” minoritas nasional Soviet”.
Dia bahkan mengklaim pernah bertemu dengan ayah Tsarnaev bersaudara dan kenal dengan seluruh keluarga Tsarnaev. Bos mata-mata CIA itu mengatakan dia tahu bahwa Tamerlan adalah anak sulung dan Dzhokhar adalah anak bungsu keluarga Tsarnaev. (banan/arrahmah.com)