WASHINGTON (Arrahmah.com) – Di tengah-tengah kemarahannya, CIA bersumpah akan membuat Taliban membayar ledakan yang menyebabkan tujuh agennya tewas di Afghanistan.
Pada hari Rabu lalu, seorang pembom yang mengenakan seragam militer Afghanistan memasuki gimnasium di Forward Operating Base Chapman yang terletak di provinsi Khost Afghanistan dan meledakkan sebuah perangkat yang dengan hati-hati disembunyikan dalam rompinya.
Taliban telah mengaku bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan sedikitnya tujuh petugas CIA dan melukai enam orang lain, dan telah memperlihatkan kebanggaan karena pada faktanya bahwa Taliban mampu menyusupkan syuhadanya di tengah-tengah kelengahan militer AS.
CIA benar-benar ditampar dan geram akibat serangan tersebut. Bagi badan intelejen AS itu, insiden Chapman merupakan insiden pertama dan sangat paling merugikan setelah delapan agennya tewas dalam pemboman Beirut tahun 1983.
Seorang pejabat intelijen AS yang tidak ingin diketahui identitasnya mengatakan bahwa CIA berjanji untuk mengambil tindakan apa pun yang dianggap perlu dalam rangka membalas kematian para agennya.
“Ada banyak orang di sini yang mampu dan bersedia untuk memastikan bahwa mereka akan melakukan pembalasan dendam,” katanya.
“Serangan pembalasan yang bertaju operasi kontraterorisme agresif ini dijamin akan menemui keberhasilan,” tambahnya.
Presiden AS Barack Obama telah menyesalkan insiden ini dalam sebuah surat kepada CIA, yang isinya mengatakan bahwa “Amerika Serikat tidak akan mampu mempertahankan kebebasan dan keamanan sama-sama kita hargai ini tanpa bakti yang didedikasikan oleh para agen CIA.”
“Anda telah membantu kami memahami dunia sebagaimana adanya, dan mengambil resiko besar untuk melindungi negara kita. Anda bertugas seperti bayangan, dan pengorbanan anda kadang-kadang tidak diketahui oleh sesama warga negara, teman-teman anda, dan bahkan keluarga anda,” kata Obama dalam surat itu. (althaf/prtv/arrahmah.com)