TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Agen keamanan Palestina diketahui telah menyiksa pendukung Hamas dalam tahanan mereka di Tepi Barat dan penyiksaan tersebut dilakukan bekerjasama dengan CIA, sebuah laporan mengatakan.
Beberapa diplomat barat, bersama-sama dengan para pejabat daerah, mengatakan bahwa hubungan antara CIA dan dua lembaga Palestina yang terlibat – Preventive Security Organization (PSO) dan General Intelligence Intelijen Service (GI) – begitu dekat. Agen Amerika itu bertugas untuk mengawasi kinerja dua lembaga Palestina itu, menurut laporan yang diterbitkan di surat kabar The Guardian.
“CIA seolah-olah menganggap dua badan itu sebagai kepunyaan mereka,” kata seorang pejabat senior. Sebuah sumber diplomatik menambahkan bahwa pengaruh AS di atas badan-badan itu begitu besar. PSO dan GI seperti perpanjangan tangan CIA dalam perang melawan teror di Palestina.
Rincian dari kerjasama antara CIA dan agen-agen keamanan Palestina ini muncul sebagai salah satu bukti penyiksaan yang dilakukan di penjara di Tepi Barat oleh Otoritas Palestina dan telah didokumentasikan oleh sejumlah kelompok hak asasi manusia.
Kebanyakan dari mereka yang ditahan tanpa diberi hak pembelaan hukum dan disiksa di Tepi Barat karena telah menjadi pendukung Hamas, yang memenangkan suara mayoritas di parlemen Palestina pada Januari 2006.
Perlakuan yang paling umum, menurut laporan, adalah bahwa tahanan dipukuli dan mengalami siksaan yang dikenal dengan ‘shabeh’, di mana mereka dibelenggu dan dipaksa untuk berada pada posisi yang menyakitkan untuk waktu yang lama.
Ada juga laporan yang mengatakan bahwa para tahanan itu kurang tidur, mereka ditempatkan berdesakan dalam sel-sel kecil dan dilarang untuk istirahat.
Hampir semua tahanan memasuki sistem peradilan militer di mana mereka tidak perlu dibawa ke pengadilan selama enam bulan. Hal ini membuat beberapa pihak, termasuk organisasi hak asasi manusia geram dan menyatakan bahwa penyiksaan tersebut jelas-jelas melanggar hak-hak para tahanan yang seharusnya memiliki hak hukum.
Menurut para pejabat Palestina, antara 400 dan 500 pendukung Hamas saat ini masih ditahan oleh PSO dan GI. (althaf/prtv/arrahmah.com)