SRINAGAR (Arrahmah.com) – Menteri Dalam Negeri India P. Chidambaram mengkritik personil tentara keamanan India yang mengontrol Kashmir dan mengisyaratkan kepolisian diberi wewenang untuk mengatur penempatan kembali pasukannya di wilayah tersebut dalam waktu dekat.
Chidambaram yang baru sampai di Srinagar untuk melakukan kunjungannya selama dua hari pada Kamis (11/6) meminta personil keamanan India di Kashmir untuk menghormati hak-hak asasi manusia.
Warga setempat mengklaim bahwa paramiliter India telah melakukan pemerkosaan dan pembunuhan dua muslimah, berusia 17 dan 23 tahun, yang kemudian menyebabkan timbulnya protes massif selama 11 hari ini.
Pembunuhan ini terjadi di kota Shopian, 50 kilometer sebelah selatan Srinagar. Mayat kedua muslimah ini ditemukan di sebuah sungai pada 30 Mei lalu.
Chidambaram meminta paramiliter dan kepolisian bekerja bahu-membahu untuk menenangkan situasi dan merencanakan strategi substitusi bertahap atas penempatan pasukan paramiliternya di Kashmir.
Keputusan ini diambil dalam pertemuan antara Chidambaram dengan Menteri Dalam Negeri Kashmir Omar Abdullah di Srinagar.
Pada Kamis (11/6), ratusan pegawai pemerintah melakukan demonstrasi di sepanjang jalanan Srinagar dengan mengenakan ikat tangan berwarna hitam, mendesak agar pembunuh dua muslimah tersebut juga dihukum mati.
Aksi tersebut berakhir damai setelah beberapa pimpinan pegawai berbicara di hadapan peserta aksi dan menyeru pemerintah untuk mempercepat penyelidikan. (Althaf/ptv/arrahmah.com)