PERANCIS (Arrahmah.com) – Dalam pelarian Kouachi bersaudara pelaku serangan penembakan di kantor majalah satir Perancis yang kerap menghina Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, Charlie Hebdo di Paris, Said dan Cherif Kouachi bersembunyi di dalam sebuah pabrik percetakan di luar Paris.
Di sana mereka akhirnya terbunuh setelah melakukan perlawanan maksimal terhadap polisi Perancis yang mengepung mereka. Sebelum terbunuh, di tengah pengepungan, Cherif Kouachi sempat berbicara melalui telepon kepada jaringan televisi Perancis pada Jum’at (9/1/2015).
Dalam wawancara ini, Cherif mengaku bahwa dirinya dikirim oleh Al-Qaeda Yaman atau Al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP).
Berikut terjemahan transkrip sebagian wawancara antara Cherif dan Igor Sahiri, jurnalis BFMTV Perancis, yang sebelumnya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh NBC News:
Cherif: Kami memberitahu kalian bahwa kami adalah para pembela Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, dan bahwa aku, Cherif Kouachi, dikirim oleh Al-Qaeda Yaman. Oke?
Pewawancara: Baiklah, baiklah.
Cherif: Aku pergi ke sana dan [Syaikh] Anwar Al-Awlaki rahimahullah lah yang mendanaiku.
Pewawancara: Dan berapa lamakah itu?
Cherif: Itu sebelum dia dibunuh.
Pewawancara: Baiklah, jadi kau datang kembali ke Perancis belum lama ini?
Cherif: Bukan, sudah lama … Aku tahu dinas rahasia pun tahu, jangan khawatir tentang hal itu. Aku tahu betul bagaimana aku bisa melakukan segala hal dengan baik.
Pewawancara: Baiklah, dan sekarang hanya ada kau dan saudaramu?
Cherif: Itu bukan urusanmu.
Pewawancara: Tapi apakah kalian memiliki orang-orang yang berada di belakang kalian, atau tidak?
Cherif: Itu bukan urusanmu.
Pewawancara: Baiklah, tetapi apakah kalian berencana untuk membunuh lagi dengan nama Allah atau tidak?
Cherif: Membunuh siapa?
Pewawancara: Aku tidak tahu, aku sedang bertanya kepadamu.
Cherif: Apakah kami membunuh warga sipil selama dua hari kalian mencari kami?
Pewawancara: Kalian membunuh jurnalis [Charlie Hebdo].
Cherif: Tapi apakah kami membunuh warga sipil? Warga sipil atau rakyat selama dua hari kalian mengawasi kami? Atau [membunuh] rakyat selama dua hari kalian mencari kami?
Pewawancara: Tunggu, tunggu Cherif, Cherif, apakah kalian membunuh pagi ini?
Cherif: Kami bukan pembunuh. Kami adalah pembela Nabi, kami tidak membunuh perempuan. Kami tidak membunuh siapa pun. Kami membela Rasulullah. Jika seseorang menyinggung Rasulullah maka tak masalah, kami bisa membunuhnya. Kami tidak membunuh perempuan. Kami tidak seperti kalian. Kalian adalah orang-orang yang membunuh perempuan dan anak-anak di Suriah, Irak dan Afghanistan. Bukanlah kami [yang pembunuh]. Kami memiliki aturan dalam Islam.
Pewawancara: Tapi kalian berusaha membalas dendam di sini, kalian menewaskan 12 orang.
Cherif: Ya, karena kami berusaha melakukan pembalasan. Kau baru saja mengatakannya dengan baik. Kau yang bilang sendiri, kami berusaha melakukan pembalasan.
(banan/arrahmah.com)