GROZNY (Arrahmah.id) — Republik Chechnya telah mulai membangun apartemen untuk menampung warga Palestina yang melarikan diri dari Gaza. Tak hanya itu, para pengungsi pun diberikan sejumlah bantuan dana per kepala keluarga.
Dilansir RT (11/1/2024). Ramzan Kadyrov, pemimpin Republik Chechnya, mengumumkan proyek ini pada Rabu (10/1) sebagai bentuk bantuan kemanusiaan.
Kadyrov menyampaikan pengumuman tersebut saat menghadiri upacara peletakan batu pertama di area yang diperuntukkan bagi pembangunan lima blok yang masing-masing terdiri dari 35 apartemen. Letak bangunan tersebut dekat dengan sekolah dan taman kanak-kanak.
“Dengan senang hati, saya mengucapkan selamat kepada para pemukim yang akan segera menerima rumah [baru],” tulis Kadyrov di Telegram. “Saya menekankan bahwa kami akan terus memberikan bantuan dan dukungan komprehensif.”
Banyak di antara pengungsi ini telah berhasil mendapatkan pekerjaan di Rusia, dan untuk membantu integrasi mereka, kelas bahasa Rusia tengah diadakan.
Proyek ini didanai melalui badan amal regional. Setiap keluarga akan diberikan 100.000 rubel ($1.120), menurut pemerintah daerah.
Sekitar 130 juta rubel ($1,45 juta) telah dialokasikan untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza dan pemukiman pengungsi, kata para pejabat Chechnya.
Langkah ini mendapat apresiasi dan perhatian internasional, menunjukkan bahwa inisiatif kemanusiaan dari Republik Chechnya dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kehidupan para pengungsi Gaza.
Chechnya sejauh ini telah menampung lebih dari 200 warga Palestina yang melarikan diri dari pertempuran antara Israel dan Hamas. Sekitar 30 orang telah mendapatkan pekerjaan di layanan kesehatan setempat.
Rusia telah menerima total 1.158 pengungsi dari Gaza sejak konflik pecah pada 7 Oktober.
Permusuhan dimulai setelah kelompok perlawanan Palestina Hamas menyerang Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang. Israel membalas dengan melakukan serangan udara dan melancarkan invasi darat ke Gaza.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga telah memberlakukan blokade hampir total terhadap daerah kantong Palestina yang berpenduduk padat dan mendesak penduduk untuk meninggalkan Gaza utara.
Lebih dari 23.000 warga Palestina telah meninggal, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. Hampir 1,9 juta orang – lebih dari 85% populasi Gaza – telah mengungsi, kata PBB bulan lalu. (hanoum/arrahmah.id)