JAKARTA (Arrahmah.com) – Sebagian besar ponsel menggunakan baterai lithium-ion, suatu variasi dari baterai polimer lithium-ion dan digunakan di beberapa ponsel yang lebih baru, termasuk iPhone.
Baterai ponsel lithium-ion tipikal akan menyediakan sekitar empat sampai enam jam waktu bicara. Apple mengklaim hingga lima jam waktu bicara untuk iPhone 3G.
Apakah untuk mengisi daya ponsel, sebaiknya menunggu sampai kekuatannya turun ke nol? Berlawanan dengan apa yang mungkin sudah pernah dengar, jawabannya adalah tegas, “Tidak!”, kata ahli baterai.
Memang beberapa baterai harus benar-benar habis dulu sebelum diisi ulang. Tapi baterai lithium-ion yang digunakan di ponsel dapat diisi secara acak, kata Joern Tinnemeyer, Vice President dari penelitian dan pengembangan di Cadex Electronics, mengatakan pada TechNewsDaily.
“Di masa lalu, baterai berbasis nikel yang biasanya digunakan dalam ponsel,” kata Tinnemeyer.
Baterai ini mengalami masalah “efek memori” dan jika diisi ulang ketika masih terdapat tiga perempat kekuatan maka baterai akan mereset ke batas yang baru dan akan kehilangan sedikit bagian dari baterai.
Suatu perkecualian jika indikator baterai atau alat ukur baterai bertingkah, kata Tinnemeyer. Hal itu dapat dibenahi dengan charge ulang secara penuh dan kemudian diisi ulang lagi dan biasanya menjadi baik.
Satu yang perlu hati-hati adalah setiap kali daya baterai sudah turun ke nol dan kemudian diisi lagi – disebut sebagai siklus charge – maka kapasitas baterai sedikit berkurang dan akhirnya harus mengganti baterai.
Untuk iPhone, ini berarti handset harus dikembalikan ke pabrik, karena baterai menempel ke dalam perangkat.
Apple merekomendasikan menjaganya dengan update software terbaru serta mematikan fungsi yang jarang digunakan, seperti “layanan lokasi” agar tidak diaktifkan.
Tinnemeyer menyarankan orang untuk meninggalkan baterai ponsel dalam keadaan setengah penuh dan menjauhkan mereka dari sumber panas.[inilah.com/arrahmah.com]