CHAD (Arrahmah.com) – Chad, sekutu utama negara Barat dalam memerangi “militan Islam” di Afrika Barat, pada Kamis (5/1/2017) mengatakan telah menutup perbatasan panjang dengan Libya dan akan mengerahkan pasukan ke daerah tersebut dalam upaya untuk mencegah masuknya pejuang asing dari negara tetangga.
Libya telah menjadi negara yang terpecah sejak revolusi 2011 yang berhasil menggulingkan Muammar Qaddafi. Konflik, perebutan kekuasaan dan kekerasan terus terjadi di sana hingga saat ini.
Chad khawatir bahwa pejuang dari Libya akan melarikan diri melintasi perbatasan dan pihaknya akan segera mengambil tindakan.
“Beberapa terisolasi, kelompok-kelompok telah berkumpul di Libya selatan, yang berarti itu berada di perbatasan utara negara kita, di mana kita terkena ancaman serius dari infiltrasi,” klaim Perdana Menteri Chad, Albert Pahimi Padcke dalam sebuah pernyataan, ia menambahkan bahwa wilayah perbatasan menjadi zona operasi militer, lansir MEMO.
Meskipun harus berjuang meningkatkan kemampuan ekonomi, militer Chad menjadi salah satu yang terbaik di kawasan dan kini memegang peran kunci dalam perang melawan Boko Haram di negara tetangga Nigeria. (haninmazaya/arrahmah.com)