NIAMEY (Arrahmah.com) – Pasukan Chad yang telah berada di Niger sedang bergerak menuju perbatasan Niger-Mali untuk mendukung serangan pasukan salibis Perancis dan rezim sekuler Mali terhadap mujahidin Anshar Ad-Din di Mali Utara pada Selasa (22/1/2013). Mereka bergabung dalam operasi militer gabungan negara-negara Afrika Barat (ECOWAS).
Wartawan Reuters melaporkan bahwa pasukan Chad bergerak dari ibukota Niamey, Niger menuju arah Walam, sekitar 100 kilometer dari wilayah perbatasan Niger-Mali. Pasukan Niger sendiri telah tiba lebih dahulu di Walam. Sebagai bekas jajahan Perancis, pasukan Chad yang dianggap terlatih dalam peran gurun sahara sangat diharapkan kekuatannya oleh Perancis dan ECOWAS dalam invasi militer tersebut.
Invasi militer untuk memerangi mujahidin Anshar Ad-Din yang menguasai dan menerapkan syariat Islam di Mali Utara telah diawali oleh serangan pasukan udara Perancis pada Kamis (11/1/2013) dua pekan yang lalu. Invasi militer yang zalim itu disahkan oleh resolusi Dewan Keamanan PBB di bawah tekanan Perancis, AS, Barat dan ECOWAS.
Perancis menegaskan akan tetap mempertahankan pasukannya di Mali sampai mereka berhasil mengalahkan mujahidin Anshar Ad-Din. Dalam dua belas hari pertempuran sengit yang telah meletus di Mali Tengah dan Mali Uara, mujahidin berhasil menimbulkan kerugian besar di pihak pasukan Perancis dan rezim Mali. Tak heran apabila Perancis menekan negara-negara Afrika Barat untuk segera mengirimkan pasukan daratnya guna memerangi Anshar Ad-Din.
Para pakar militer dan politik di kawasan Afrika Barat memperkirakan tak lama lagi pasukan Niger dan Chad akan menyeberangi perbatasan Niger-Mali. Diperkirakan target seraangan mereka adalah kota Gao, Mali Utara yang berada dalam control mujahidin Anshar Ad-Din. (muhib almajdi/arrahmah.com)