CALIFORNIA (Arrahmah.com) – CEO Apple, Tim Cook, pada Rabu mengatakan bahwa perintah pengadilan untuk membantu FBI membobol iPhone milik salah satu penembak di San Bernardino akan berakibat buruk bagi Amerika dan menjadi preseden hukum yang akan menyinggung banyak warga Amerika.
“Ada beberapa hal yang sulit, ada hal yang benar, dan ada hal yang benar dan sulit. Ini adalah salah satu dari hal tersebut,” kata Cook kepada ABC News dalam wawancara pertamanya sejak perintah pengadilan dijatuhkan pekan lalu, sebagaimana dilansir Reuters (24/2/2016).
CEO Apple juga mengatakan seharusnya ada dialog lebih banyak dengan pemerintahan Obama sebelum keputusan Departemen Kehakiman AS untuk mencari bantuan dari seorang hakim federal di California.
“Kami tahu tentang pengajuan dari pers, dan saya tidak berpikir itu cara yang tepat untuk dilakukan, dan saya tidak berpikir bahwa sesuatu yang begitu penting untuk negara ini harus ditangani dengan cara ini,” kata Cook.
Apple telah secara terbuka mengatakan berniat untuk melawan perintah pengadilan dan memiliki waktu sampai Jumat untuk menanggapi perintah pengadilan.
IPhone, salah satu ponsel yang diproduksi oleh Apple, digunakan oleh pelaku penembakan di San Berdardino, Rizwan Farook. Penembakan yang terjadi bulan Desember tersebut menewaskan 14 orang dan melukai 22 orang.
Kini FBI tengah kesulitan mendalami kasus penembakan tersebut, karena ponsel milik Rizwan diamankan dengan password, jika FBI memasukkan 10 kali password yang salah, maka ponsel canggih tersebut akan langsung mengaktifkan fitur auto-erase, dimana ponsel akan menghapus seluruh data yang ada dalam ponsel milik Rizwan tersebut. (fath/arrahmah.com)