RIYADH (Arrahmah.com) – Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) pada Sabtu (28/11/2020) mengutuk fatwa Saudi yang memfitnah Ikhwanul Muslimin, yang menggambarkan kelompok tersebut sebagai organisasi tersesat dan teroris, Quds Press melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh Presiden Dr Ahmad Al-Raysuni dan Sekretaris Jenderal Dr Ali Al-Qaradaghi, Persatuan tersebut mengatakan: “Ikhwanul Muslimin adalah kelompok Islam dengan sejarah mengabdi kepada Islam, dan menuduhnya tersesat, teroris dan kriminal tanpa bukti adalah kesaksian palsu.”
Awal bulan ini, Dewan Cendekiawan Senior dan Presidensi Umum Riset Ilmiah dan Ifta di Arab Saudi mengklaim bahwa “Ikhwanul Muslimin tidak memiliki hubungan apa pun dengan Islam dan itu adalah kelompok yang tersesat.” Badan fatwa UEA menegaskan kembali fatwa Saudi.
“Ikhwanul Muslimin ada dan dikenal di seluruh dunia dan memiliki puluhan ribu anggota dan pendukung di setiap negara, termasuk Arab Saudi,” kata pernyataan IUMS, mencatat bahwa kelompok tersebut memiliki “kehadiran politik dan advokasi di sebagian besar negara. dunia.”
Selain itu, IUMS mengatakan bahwa memfitnah Ikhwanul Muslimin melalui pernyataan Komisi Fatwa Saudi membuat marah umat Islam di kerajaan dan di seluruh dunia, “tetapi pada saat yang sama itu menenangkan semua musuh Islam, terutama yang diduduki oleh Zionis.”
IUMS mengatakan bahwa memfitnah Ikhwanul Muslimin datang sebagai hasil dari “kepatuhan mutlak” dari Dewan Cendekiawan Senior dan Presidensi Umum Riset Ilmiah dan Ifta di Arab Saudi ke eselon politik “meskipun penindasan dan absurditas”.
Menanggapi fatwa Saudi, Ikhwanul Muslimin mengatakan itu adalah kelompok “advokasi dan reformatoris, tetapi bukan teroris”.
IUMS adalah badan Muslim independen yang berbasis di Doha.
(fath/arrahmah.com)