GAZA (Arrahmah.id) – Meskipun ada gencatan senjata sementara, seorang warga Palestina tewas dan seorang lainnya terluka pada Ahad (26/11/2023) di sebelah timur kamp pengungsi Al-Maghazi, menurut Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS).
Pasukan “Israel” memperingatkan warga Palestina agar tidak kembali ke Jalur Gaza utara dan tetap berada 1 kilometer dari pos pemeriksaan di Jalan Salah El-Deen. Mereka yang hendak melintasi pos pemeriksaan ke Kota Gaza ditembak, menurut Al-Jazeera.
Beberapa warga Palestina terluka akibat peluru “Israel”, tiga di antaranya berada di dekat Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia. Selama sepekan terakhir, rumah sakit tersebut dikepung oleh tank-tank “Israel”, dan pada Ahad (26/11) rumah sakit tersebut dikosongkan dari pasien dan staf medis yang tersisa, Ashar Al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan, mengatakan kepada Al-Jazeera.
Empat warga Palestina lainnya terluka di dekat Rumah Sakit Al-Quds, Wafa melaporkan. Mereka juga memeriksa rumah mereka di Tel Al-Hawa.
Pengeboman “Israel” di Jalur Gaza menyebabkan hampir 1,7 juta warga Palestina mengungsi. Beberapa di antaranya berusaha kembali untuk memeriksa apa yang terjadi di lingkungan dan properti mereka selama gencatan senjata sementara dan merekam kehancuran dengan kamera ponsel untuk dibagikan kepada keluarga mereka.
Jumlah korban tewas di Jalur Gaza sejak 7 Oktober tidak diperbarui pada Ahad (26/11), namun laporan Wafa memperkirakan jumlahnya mencapai 15.000 orang, 6.150 anak-anak, dan lebih dari 4.000 perempuan. Sebanyak 36.000 orang terluka. (zarahamala/arrahmah.id)