PEKANBARU (Arrahmah.id) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru akan menjalin kerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta pihak kepolisian setempat untuk mencegah masuknya perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di lingkungan sekolah.
“Masalah LGBT, kita sudah merencanakan dengan Kapolresta, akan ada nanti (penyuluhan) ke sekolah-sekolah. kita juga akan mengundang MUI,” ucap Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal, pada Jumat (17/2/2023).
Namun sebelum turun ke sekolah, kata dia, pihaknya berencana membuat satu kegiatan terlebih dahulu dengan mengundang perwakilan sekolah, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), serta komite sekolah se-Kota Pekanbaru.
“Kemudian baru kita lanjutkan ke sekolah-sekolah. Ke swasta juga, kita samakan saja. Cuma kita minta targetnya di negeri dulu, baru berlanjut ke swasta,” ujarnya.
Selain itu, Jamal meminta agar pihak sekolah mengadakan pengajian setiap Jumat dengan menghadirkan ustadz atau penceramah.
“Temanya (pengajian) tentang LGBT, kekerasan, narkoba. Jadi semuanya kita masukan ke sana. Itu yang akan kita lakukan untuk bersama-sama memerangi LGBT di Pekanbaru,” ungkapnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun meminta supaya Dinas Pendidikan untuk menggandeng MUI guna mengatasi perilaku menyimpang LGBT di sekolah.
“Jadi perlu dilakukan pola pendidikan, pola kerohanian melalui agama. Inilah cara mengurangi LGBT,” tegasnya.
“Karena kita khawatir kalau tidak kita antisipasi, nantinya bencana terjadi di Pekanbaru. Kemudian kepada masyarakat dan orang tua, tolong juga diawasi anaknya terutama dalam bergaul,” pintanya. (rafa/arrahmah.id)