(Arrahmah.com) – Ada dua cara shalat witir tiga rakaat yang dijelaskan dalam riwayat-riwayat yang shahih:
Pertama, shalat tiga rakaat dengan sekali salam.
Dasarnya adalah hadits dari Ibunda Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,
كان النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يسلّم في ركعتي الوتر
“Nabi shalallahu alaihi wa sallam tidak salam di setiap dua raka’at shalat witir.”
Di dalam riwayat lain dijelaskan,
كان يوتر بثلاث لا يقعد إلا في آخرهن
“Rasulullah biasa shalat witir dengan tiga rakaat, beliau tidak duduk tasyahud kecuali di rakaat akhir.” (HR. Nasa-i, Baihaqi. Imam Nawawi di dalam kitab Al-Majmu’ Syarah Al-Muhazzab (4/7) menerangkan, “Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Nasa-i dengan sanad hasan. Lalu oleh Imam Baihaqi dengan sanad yang shahih)
Kedua, shalat dua raka’at lalu salam, kemudian dilanjutkan satu raka’at salam.
Dalilnya adalah hadits dari sahabat Abdullah Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma,
أنه كان يفصل بين شفعه ووتره بتسليمة ، وأخبر أن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كان يفعل ذلك .
“Bahwa Ibnu Umar memisahkan shalat witir antara genap (2 raka’at) dan ganjilnya (1 raka’at), dengan salam. Kemudian beliau mengabarkan bahwa Nabi shalallahu alaihi wa sallam melakukan witir seperti itu.” (HR. Ibnu Hibban. Dalam kitab Fathul Bari, Imam Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, “Sanad hadits ini qowi)
Wallahul muwaffiq.
Referensi: diringkas dari artikel ilmiah di situs Islamqa; asuhan Syaikh Sholih Al Munajjid hafidzohullah
Oleh: Ustadz Ahmad Anshori, Lc. (Alumni Universitas Islam Madinah, Pengajar di PP Hamalatul Quran Jogjakarta dan Pengasuh Thehumairo.com)
(*/Arrahmah.com)