WASHINTON (Arrahmah.com) – Komentar dari calon presiden Amerika Serikat dari partai Republik Dr Ben Carson menyebabkan kegemparan pada Ahad (20/9/2015) ketika ia mengatakan dalam sebuah wawancara televisi bahwa dia tidak akan mendukung seorang Muslim sebagai Presiden Amerika Serikat.
Menanggapi pertanyaan di NBC dalam acara “Meet the Press”, Carson mengatakan, “Saya tidak akan menganjurkan bahwa kita menempatkan Muslim untuk memimpin bangsa ini. Saya benar-benar tidak setuju dengan itu,” sebagaimana dilansir oleh Reuters.
Dia juga mengatakan bahwa Islam, sebagai agama, tidak sesuai dengan Konstitusi.
Carson juga mengatakan bahwa agama seorang presiden harus sesuai dengan konstitusi Amerika Serikat. “Jika itu tidak konsisten dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Amerika, maka tentu saja harus menjadi perhatian” tegasnya.
Carson mengatakan bahwa ia tidak memiliki alasan untuk meragukan bahwa Presiden Obama lahir di Amerika Serikat dan dia merupakan seorang Kristen.
Dalam konstestasi calon presiden di internal Partai Republik, popularitas Carson mengalami penurunan. Pada data jajak pendapat yang dikeluarkan oleh CNN/ORC ia tergelincir dari posisi sebelumnya yang membuntuti Donald Trump.
Pernyataan Carson disampaikan setelah sebelumnya Donald Trump, kandidat presiden lainnya, menolak untuk menanggapi komentar-komentar anti-Muslim yang diusung para pendukungnya pada Jum’at pekan lalu.
Pada “Meet the Press“, Trump ditanya apakah ia merasa nyaman jika seorang Muslim menjadi presiden AS. Trump menjawab, “Ini adalah sesuatu yang bisa saja terjadi … Apakah saya akan merasa nyaman? Saya tidak tahu apakah kita harus mengatakannya sekarang.”
Komentar Carson yang anti-Islam mendapat tanggapan keras dari Perwakilan Demokrat Minnesota Keith Ellison, yang merupakan anggota kongres Muslim pertama di Amerika Serikat.
“Ini tak terbayangkan bahwa calon presiden Partai Republik terkemuka menjual ketakutan untuk kepentingan kampanye mereka.” Ellison menambahkan dalam pernyataannya bahwa “setiap warga Amerika harus merasa terganggu bahwa tokoh nasional ini terlibat dan mentoleransi tindakan kefanatikan agama secara terang-terangan.”
Kelompok Muslim terbesar di Amerika yang membela hak-hak sipil, mengutuk pernyataan Carson. Kelompok tersebut meminta untuk mendiskualifikasi Carson dari kontes presiden, karena konstitusi AS melarang pembenci agama untuk memegang jabatan publik.
“Ini di luar batas dan dia harus mundur,” kata juru bicara Dewan Hubungan Amerika-Islam, Ibrahim Hooper.
Komentar Carson juga menuai kritikan dari Senator Republik Lindsey Graham, calon presiden lain.
“Saya pikir Dr Carson perlu meminta maaf,” kata Graham.
(ameera/arrahmah.com)