WASHINGTON (Arrahmah.com) – Dewan Kerja Sama Islam-Amerika (CAIR) wilayah Alabama pada Ahad (19/2/2017) menyerukan perlindungan polisi untuk komunitas Muslim di wilayahnya pasca diterimanya sebuah surat elektronik bernada ancaman oleh Birmingham Islamic Society dan Huntsville Islamic Center.
Kedua organisasi melaporkan ancaman ke penegak hukum setempat, Departemen Kehakiman kantor di Alabama Utara dan FBI.
CAIR-Alabama mengatakan surat tersebut diberi judul “SATU PERINGATAN UNTUK KALIAN”. Meski ditulis dengan ejaan yang salah, surat itu berisi ancaman.
“. . .Muslim, warga negara Meksiko, kaum kulit hitam, akan kami buru di setiap tempat sampai kalian pergi atau mati. Kami masih berbaik hati karena kami masih memberi peringatan. Perhatikan dan pergi!” (“. . .MUZLIMS MEXICANS BLACKS WE WILL HUNTED NATION WIDE UNTIL ARE ARE DEAD OR GONE. . .PLAN TO RUN OR DIE, THIS IS A KINDNESS THAT WE GIVE YOU ALL WARNING, TAKE IT AND GO .”)
CAIR yakin bahwa surat tersebut dikirim secara massal ke seluruh masjid di penjuru nasional dan mendesak lembaga-lembaga Islam untuk melaporkan ancaman tersebut ke polisi setempat dan CAIR.
“Kami berkoordinasi dengan pihak penegak hukum untuk menjangkau para pemimpin komunitas Muslim untuk memastikan langkah-langkah keamanan tambahan saat ini di tengah meningkatnya fanatisme anti-Muslim secara nasional,” kata Direktur Eksekutif CAIR-Alabama, Khaula Hadeed.
Dia menambahkan:. “CAIR-Alabama juga mengutuk retorika yang terus memberanikan kefanatikan dan Islamofobia yang mengarah pada ancaman terorisme seperti ini terhadap kaum Muslim, masyarakat Afro-Amerika, dan Latin Yahudi. Komunitas Muslim terus menerima dukungan dan kerjasama dari agensi penegak hukum setempat.”
CAIR telah mencatat lonjakan parah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kasus retorika kebencian dan insiden yang menargetkan Muslim Amerika dan minoritas lainnya sejak terpilihnya Presiden Trump.
Kemarin, CAIR mendesak negara bagian dan pihak penegak hukum federal untuk menyelidiki laporan kekerasan terhadap Muslim Amerika selama pertemuan sejumlah kelompok fasis di North Carolina. (althaf/arrahmah.com)