Yuliana Pendamba Surga. Nama ini sudah tidak asing lagi di dunia maya, khususnya Face Book. Kali ini, Yuliana mengeluarkan sebuah kumpulan cerpen berisi kisah perjuangan hidup, harga diri, idealisme dan dakwah. Dalam kumpulan cerpen ini, Yuliana menceritakan kisah perjuangan penuh tantangan dengan setting cerita lintas negara: Indonesia, Hong Kong, Palestina, Pakistan dan Afghanistan. Berikut cuplikannya.
1. “Cahaya Ilahi dari Gaza untuk Insan Ateis”
Kisah perjuangan seorang aktivis di negeri rantau mayoritas ateis yang penuh dengan tantangan. Di tengah kesibukannya mencari rezeki untuk biaya keluarga di kampung halaman, ia harus menyumbangkan hasil keringatnya untuk saudaranya kaum muslim di Gaza. Ketika sang aktivis dihadapkan pada tiga pilihan pelik: bantu muslim gaza, bantu keluarga yang di sayanginya, atau meninggalkan pekerjaan sebagai buruh migran. Dengan bimbingan Allah, dia memutuskan satu pilihan terbaik namun pahit: pilihan yang menghadirkan hidayah bagi orang-orang ateis yang menjadi majikannya.
2. “Muhammad Chan Liu Kwong”
Masa kanak-kanaknya diasuh seorang buruh migran dari Indonesia. Sebuah kalimat dari babby sitter muslimah itu sangat membekas di benaknya, hingga menuntunnya menjadi seorang Muslim militan di negeri Jacky Chan. Apa kalimat sang babby sitter muslimah itu?
3. “Pesona Niqab di Kota Sheng Wan”
Di negeri rantau mayoritas ateis, Marsya yang buruh migran wanita ini berusaha mempertahankan eksistensinya sebagai muslimah dan aktivis. Ia berjilbab bahkan bercadar di tengah berbagai ejekan dan pandangan miring masyarakat sekitarnya. Di balik kelembutan pakaiannya, ia justru tampil garang menghadapi para misionaris Amerika yang berusaha memurtadkan teman-teman senasibnya dari Indonesia. Niqab yang dikenakan di negeri non Muslim, menjadi senjata ampuh menyadarkan teman-temannya dari bidikan misionaris.
4. “Menjemput Hidayah di Senja Hong Kong”
Berangkat dari Indonesia dengan patah hati dan rasa frustasi, Lyra menjadi wanita rusak di Hong Kong. Dunia malamnya diisi dengan seribu satu maksiat mulai minuman keras dan free sex. Pertemuannya dengan para aktivis dakwah buruh migran, membawanya kepada pertaubatan yang tulus. Ditinggalkanlah segala kemewahan dan kebebasan di negeri yang menawarkan surga maksiat itu. Lyra gugur syahid sebelum pertaubatannya sampai di tempat tujuan. Kisah yang sangat menyentuh, bermuatan klimaks pada setiap bagiannya, dan berakhir dengan happy ending yang menggetarkan batin.
5. “Sujud Ching Ching di Bumi Para Syuhada”
Liku-liku pergolakan iman seorang ateis Hong Kong, seorang dari keluarga terpandang. Setelah memutuskan menjadi Muslimah, ia menjadi relawan medis di Afghanistan, bersama suaminya, seorang mujahid kaya-raya dari Pakistan. Di medan jihad ini, sang muallaf gugur syahid dalam sujudnya. Allahu Akbar!! Kisahnya sangat menyentuh, membangkitkan energi jihad.
Komentar Para Pembaca
Kisah Inspiratif Yang Penuh Dengan Nilai Religi
Subhanallah… Cerpen tersebut mendeskripsikan kisah inspiratif yang penuh dengan nilai religi, mencerminkan sikap istiqamah, mujahadah, dan kesabaran dalam ketaatan kepada Allah, yang dilandasi rasa cinta (mahabbah), takut (khasyah/khauf), serta pengharapan ridha Ilahi (rajaa’).
Semoga para pembaca dapat mengambil ibrah (pelajaran) yang tersirat di dalamnya, dan memotivasi diri membentuk Qalbun Salim (hati yang selamat) dan Nafsul Muthma’innah (jiwa yang tenang).
– Man Bakry, alumnus UIN Alauddin Makassar, STAI & STIBA Makasar, IAI Al-Aqidah Jakarta
Sebuah Karya dengan Tajamnya Goresan Pena sebagai Sarana Penyucian Jiwa
Ketika kilatan pedang tak mampu menjangkau sisi terdalam relung hati manusia, maka biarkanlah pena menggoreskan untaian makna yang akan menelusupi setiap butir atom sisi hati manusia. Ketika seruan kebenaran menghablur dalam hiruk pikuk lena dunia, maka biarkanlah rangkaian kata yang meneriakkannya.
Karena kata adalah makna. Makna adalah sastra. Sastra adalah penyucian jiwa. Dan penyucian jiwa adalah alasan dakwah diemban. Namun tak banyak mujahid muda yang memilih mengangkat pena sebagai senjatanya.
Dan karya ini cukup mampu mewakili tajamnya goresan pena sebagai sarana penyucian jiwa (tazkiyatun nafs). Tegas, jelas, dan beringas dalam menyampaikan amanat, bukti bahwa penulis tidak main-main mengangkat pena sebagai senjata utamanya dalam berdakwah.
– Retno Dwi Prastianik, Mahasiswi Sastra Indonesia UNISMA
Cerpen Yang Membuka Mata Untuk Sebuah Tugas Baru Yang Terlupakan Bagi Aktivis Dakwah
Suatu hal yang sangat luar biasa dari penulisan ini adalah mengangkat sebuah fenomena kontroversial di kalangan masyarakat terutama yang islamphobia yaitu cadar. Bagi saya ini memiliki daya tarik tersendiri, kejadian memakai niqab bukan di negeri Arab atau di negara mayoritas Islam, malahan di Hong Kong, sebuah negara kecil yang bukan negara Islam.
Cerpen ini membuka mata kita untuk sebuah tugas baru yang terlupakan bagi kita semua, terutama buat aktivis dakwah untuk membuka lahan dakwah yang baru di negara Jacky Chan ini, ada dua objek dakwah yang bisa kita lakukan di negeri Hong Kong ini. Pertama menjaga moral para nakerwan agar jangan sampai terjerumus dengan kehidupan yang bebas di Hong Kong, dan yang kedua adalah mengenalkan bagaimana Islam yang sebenarnya kepada penduduk pribumi agar mereka jangan salah memahami Islam sebagaimana yang digambarkan oleh media-media massa internasional.
– Zahid Azzawahry, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan dakwah Universitas Al Azhar Mesir
Bila Hati Anda Tidak Tergetar Setelah Membaca Buku Ini, Mungkin Ada Yang Salah Pada Qalbu Anda.
“Bila hati anda tergetar setelah membaca buku ini, sebarkan kepada umat Islam khususnya dan non Muslim umumnya. Semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepada mereka. Tapi jika tidak tergetar, mungkin ada yang salah pada qalbu anda. Kembalikan buku ini, insya Allah uang anda dikembalikan 100%.
– H Insan LS Mokoginta, Pakar Kristologi Mantan Katolik, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Depok-Jawa Barat
Dapatkan buku Cahaya Ilahi Dari Gaza Untuk Insan Ateis
di : Islamic City Bookstore
Harga : Rp. 20.000,-
Harga di Islamic City : Rp 16.000,. ,-
Format Pemesanan : Ketik “JudulBuku” “Jumlah” “Alamat Pemesanan”
Kontak segera Islamic City Bookstore : 021-7490690, SMS 021-99966357, 021-95588665
Pembelian bisa transfer ke Rekening Islamic City
Bank Muamalat Shar’e, No. Rek : 910 210 1599 (a.n. Tuah Febriwansyah)
Info lengkap klik di : www.theislamiccity.com