Kementerian pendidikan Belanda mengajukan usulan ke parlemen agar memberlakukan larangan total terhadap cadar, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Menteri Pendidikan Belanda menginginkan larangan mengenakan cadar bukan hanya dikenakan pada guru-guru dan siswi sekolah, tapi juga pada semua staff dan siapapun yang datang ke gedung dan tempat bermain sekolah.
“Jika Anda ingin berada di sini (sekolah) sebagai orang yang memberikan pelayanan, sebagai orangtua atau siswa, maka Anda harus menampakkan wajah Anda, ” kata Menteri Pendidikan Belanda Ronald Plasterk dalam suratnya yang dikirim ke parlemen Belanda, Senin (8/9).
Dalam surat itu, Plasterk meminta larangan mengenakan cadar sudah harus dilakukan pada pertengahan tahun 2009 di seluruh sekolah yang menerima bantuan dana dari pemerintah, termasuk sekolah-sekolah Islam. Namun larangan itu hanya berlaku di sekolah-sekolah tingkat menengah, dan tidak di sekolah-sekolah kejuruan dan universitas.
Menurutnya, mengenakan penutup muka seperti cadar tidak sejalan dengan proses pendidikan terkait pentingnya komunikasi non-verbal dalam proses belajar mengajar. “Kebebasan beragama harus ditekankan pada kebebasan anak-anak di sekolah, dalam lingkungan di mana mereka bisa melihat wajah masing-masing orang, ” tukas Plasterk.
Aturan larangan mengenakan cadar di Belanda, nampaknya akan meluas ke sektor industri kesehatan, karena Menteri Kesehatan Belanda Ab Klink baru-baru ini juga menyatakan kemungkinan larangan bercadar di sektor industri kesehatan. Begitu juga jajaran kabinet Belanda yang menyatakan akan melarang cadar di transportasi-transportasi umum.
Pemerintah Belanda sendiri, saat ini sedang menyiapkan aturan berbusana di Negeri Kincir Angin itu, dan akan melarang cadar di seluruh kantor kementeriannya. Perdana Menteri Jan Peter Balkenende menegaskan, penutup muka baik itu cadar atau pelindung muka yang biasa digunakan dalam permainan ski, tidak cocok dengan sistem masyarakat Belanda yang terbuka.
Di Belanda, terdapat sekitar satu juta warga Muslim dari 16 juta total penduduknya. Dari studi yang dilakukan tahun 2007 lalu, di Belanda terdapat kurang lebih 100 kaum perempuan yang mengenakan cadar. Bagi negeri seperti Belanda, gaya berpakaian yang mengumbar aurat mungkin dianggap lebih beradab dibandingkan gaya berpakaian Muslimah yang dilengkapi dengan cadar. (Hanin Mazaya/Eramuslim)