Pentagon (arrahmah) – Presiden kafir AS George W Bush menandai ulang tahun kelima Invasi Irak dengan pidato yang membela kebijakan tersebut dan menyatakan kemenangan dalam perang di sana.
Saat berbicara di kompleks Departemen Pertahanan AS, Pentagon, Bush mengatakan, perang di Irak adalah perang yang “kita bisa dan harus menangi”.
Bush menambahkan, kebijakan “surge” atau mengerahkan tambahan pasukan AS ke Irak telah menghasilkan “kemenangan strategis besar dalam perang yang lebih luas melawan teror”.
Bush menyampaikan pidato tersebut di tengah munculnya kecaman di Amerika Serikat soal perang di Irak, dan sebagian pengecam menyoroti biayanya yang mahal.
Dalam pidatonya, Bush menepis apa yang dia sebut “taksiran dibesar-besarkan” atas biaya perang.
Dan, dia menambahkan: “Biaya itu perlu jika mempertimbangkan ongkos kemenangan strategis bagi para musuh kita di Irak.”
Sekutu baru
Bush berpandangan, memerangi militan Islam di Irak membantu mencegah serangan terhadap sasaran-sasaran di Amerika Serikat.
“Para teroris yang membunuh orang-orang tidak bersalah di jalan-jalan kota Baghdad ingin membunuh orang-orang tidak bersalah di kota-kota Amerika,” tutur Bush.
“Mengalahkan musuh ini di Irak akan memperkecil kemungkinkan kita menghadapi perang ini di sini di dalam negeri,” katanya.
Bush juga menyinggung bahwa dengan bekerja sama dengan Arab Suni dari Dewan Kebangkitan untuk mengalahkan al-Qaeda, Amerika berhasil membuka jarak antara orang-orang militan dan kalangan utama Arab.
“Di Irak,” kata Bush, “kita tengah menyaksikan perlawanan Arab dalam skala besar pertama terhadap Osama Bin Laden. Dan, arti penting perkembangan ini tidak bisa dibesar-besarkan.”
Editor BBC untuk kawasan Amerika Utara mengatakan, isi pidato Bush ini merupakan tantangan langsung kepada kedua bakal calon presiden dari Partai Demokrat yang sama-sama menghendaki Amerika segera mundur dari Irak.
Salah satu dari mereka, Barack Obama menuduh pemerintahan Presiden Bush tidak bisa menyatakan Amerika lebih aman berkat perang.
Sementara itu di Irak, seorang wanita pembom bunuh diri menewaskan enam orang di sebuah terminal bus di Balad Ruz di Provinsi Diyala, kata polisi Irak.
Dalam perkembangan lain, tentara Amerika menembak mati tiga polisi Irak di Propinsi Kirkuk, bagian utara negara itu.
Pernyataan militer melukiskan bahwa ini adalah insiden tragis yang sangat disesalkan.
Militer Amerika mengatakan, mereka melepaskan tembakan setelah merasa terancam ketika polisi mengendarai mobil dalam kecepatan tinggi ke sebuah kawasan yang telah dipagari. [bbc]