WASHINGTON (Arrahmah.com) – Mantan presiden AS George W. Bush pada Rabu (14/7/2021) mengkritik penarikan pasukan NATO dari Afghanistan dan mengatakan warga sipil dibiarkan “dibantai” oleh Taliban.
“Perempuan dan gadis Afghanistan akan menderita kerugian yang tak terkatakan. Ini adalah kesalahan … Mereka hanya akan ditinggalkan untuk dibantai oleh orang-orang yang sangat brutal ini, dan hal itu sangat menyayat hati,” tutur Bush kepada statsiun Jerman Deutsche Welle.
Mantan presiden Partai Republik, yang mengirim pasukan ke Afghanistan pada musim gugur 2001 setelah serangan 11 September di World Trade Center New York, mengatakan dia yakin Kanselir Jerman Angela Merkel “merasakan hal yang sama”.
Bush menyayangkan keputusan Merkel untuk pensiun setelah 16 tahun berkuasa. Ia pun memuji Merkel karena telah menjadi pemimpin yang mampu membuat keputusan yang tepat dan membawa Jerman ke posisi yang sangat penting.
Pasukan AS dan NATO mulai menarik diri dari Afghanistan pada awal Mei dan akan ditarik sepenuhnya pada 11 September, sekitar 20 tahun setelah mereka tiba di negara yang dilanda perang itu.
Sebagian besar dari 2.500 tentara AS dan 7.500 tentara NATO yang berada di Afghanistan ketika Presiden AS Joe Biden merinci penarikan terakhir pada bulan April kini telah pergi, meninggalkan pasukan Afghanistan untuk memerangi Taliban.
Biden bersikeras, bagaimanapun, bahwa sudah saatnya keterlibatan AS dalam perang berakhir dan bagi warga Afghanistan untuk memetakan masa depan mereka sendiri. (Althaf/arrahmah.com)