WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat harus berada bersama para ‘reformis’ di Timur Tengah dan Afrika Utara bersamaan dengan euforia revolusi untuk membangun masyarakat demokratis, mantan Presiden AS George W. Bush, pada Selasa (15/5/2012).
Bush, yang meluncurkan invasi Irak 2003 untuk menggulingkan Saddam Hussein, menyebut Musim Semi Arab ini sebagai “tantangan luas untuk pemerintahan otoriter sejak runtuhnya komunisme Soviet.”
Namun, ia memperingatkan bahwa jalan sulit menuju demokrasi akan menguji mereka dan masyarakat pendukung mereka.
“Tidak ada jaminan, dan yang pasti akan ada kemunduran,” katanya dalam pidato di Washington. “Maka, jika Amerika tidak mendukung lembaga-lembaga dan nilai-nilai demokrasi, siapa lagi yang akan melakukannya?”
Bush menepis argumen mereka yang melihat resiko yang melekat pada perubahan demokrasi di Timur Tengah dan Afrika Utara dan yang merasa bahwa Amerika Serikat harus puas “dengan mendukung pemimpin cacat yang mereka tahu atas nama stabilitas.”
“Tidak realistis menganggap stabilitas semacam itu akan meningkatkan keamanan nasional kita,” katanya.
Bush mengatakan peristiwa di Eropa Tengah setelah rezim komunis Moskow digulingkan pada tahun 1989 menunjukkan bagaimana kegembiraan awal dalam melemparkan kediktatoran dapat memberi jalan kepada kekecewaan.
“Inilah tantangan di beberapa bagian Afrika Utara dan Timur Tengah,” katanya. “Setelah euforia, negara harus berurusan dengan pertanyaan kompleksitas yang luar biasa.”
Bush meminta Amerika Serikat untuk membantu para reformis membangun institusi sipil dan partai politik, membuat anggaran dasar, menyelenggarakan pemilihan umum, dan menetapkan aturan hukum dan hak kepemilikan.
“Dibutuhkan keberanian untuk menyalakan revolusi kemerdekaan,” katanya. “Tapi juga membutuhkan keberanian untuk mengamankan revolusi kebebasan demi generasi mendatang melalui reformasi struktural.”
“Kedua jenis keberanian ini layak mendapatkan dukungan kuat dari kami.”
Bush (65), yang penampilan publik telah langka sejak ia meninggalkan kantor pada tahun 2009, membuat pernyataan tersebut dalam sebuah acara di George W. Bush Institute di Dallas, Texas. (althaf/arrahmah.com)