OUAGADOUGOU (Arrahmah.com) – Pemerintah Burkina Faso untuk pertama kalinya mengatakan bahwa pihaknya terbuka melakukan pembicaraan dengan militan Islam untuk mengakhiri ketegangan di antara kedua pihak (4/2/2021).
“Jika kami ingin mengakhiri krisis keamanan, kami perlu menemukan jalan dan cara untuk berbicara dengan mereka sehingga kami dapat hidup damai,” kata Perdana Menteri Christophe Dabire dalam menanggapi pertanyaan di parlemen, seperti dikutip dari Reuters (5/2).
Serangan militan Islam yang terkait Al Qaeda dan Islamic State (ISIS) di Burkina Faso terus meningkat dari tahun 2018. Hal tersebut menyebabkan krisis kemanusiaan yang telah memaksa lebih dari satu juta orang mengungsi dari rumah mereka.
Mantan presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita, pun pernah mengatakan hal serupa setahun yang lalu. Dia meminta pemerintahnya siap untuk bernegosiasi dengan militan Islam setempat.
Tidak jelas apakah ada kemajuan yang dicapai sejak itu. Namun militan Islam jelas mengatakan hanya akan menghadiri pembicaraan damai jika pemerintah Mali mengusir pasukan Prancis dan PBB. (Hanoum/Arrahmah.com)