OUAGADOUGOU (Arrahmah.id) — Pemerintah Burkina Faso mulai pekan ini merekrut 50.000 sukarelawan pertahanan sipil untuk membantu militer memerangi kelompok-kelompok militan Islam.
Dilansir AFP (26/10/2022), Kapten Ibrahim Traore yang merebut kekuasaan akhir bulan lalu telah menunjuk menteri administrasi teritorial, Kolonel Boukare Zungrana, untuk merekrut lebih banyak warga sipil dalam peperangan melawan kelompok militan Islam.
“Rekrutmen telah diluncurkan untuk 35.000 sukarelawan untuk bela negara dari berbagai distrik,” katanya.
Misi mereka “adalah untuk melindungi penduduk dan harta benda di distrik mereka bersama pasukan keamanan,” tambahnya.
Sebelumnya, otoritas Burkina Faso pada hari Senin (24/10) waktu setempat telah mengumumkan akan membangun kekuatan 15.000 sukarelawan lainnya “yang dapat dikerahkan di seluruh wilayah nasional”.
Apa yang disebut “sukarelawan bela negara” tersebut secara legal sudah ada sejak 2020. Para calon relawan sipil tersebut biasanya menerima pelatihan selama dua minggu sebelum diberikan senjata dan alat komunikasi.
Banyak dari mereka yang tewas dalam serangan para militan, terutama di wilayah utara dan timur negara itu.
Selain sukarelawan sipil, militer Burkina Faso juga ingin merekrut 3.000 tentara lagi untuk meningkatkan kekuatannya.
Dilaporkan bahwa para militan menguasai sekitar 40 persen wilayah Burkino Faso.
Sebelumnya, dalam serangan terbaru pada hari Senin (24/10) lalu, sedikitnya 10 tentara Burkina Faso tewas di kota Djibo, Burkina Faso utara. (hanoum/arrahmah.id)