BERLIN (Arrahmah.id) – Adidas mengatakan pada Rabu (13/3/2024) bahwa mereka telah menyumbangkan atau berencana untuk memberikan lebih dari $150 juta dari penjualan sepatu Yeezy kepada kelompok pro-“Israel” setelah memutuskan hubungan dengan Ye, rapper yang sebelumnya dikenal sebagai Kanye West.
Merek pakaian olahraga Jerman tersebut memiliki sepatu kets Yeezy yang populer senilai 1,2 miliar euro ($1,3 miliar) yang menumpuk di gudang setelah memutuskan kemitraannya dengan Ye pada Oktober 2022 karena komentar antisemitnya di media sosial dan dalam wawancara.
Dari keuntungan 300 juta euro yang diperoleh dari penjualan sepatu Yeezy tahun lalu, perusahaan tersebut mengatakan telah memberikan atau berencana mendonasikan lebih dari 140 juta euro (sekitar $152 juta).
Adidas memutuskan untuk menjual beberapa sepatu yang tersisa secara bertahap, dengan dua peluncuran tahun lalu dan satu lagi diluncurkan akhir bulan lalu, dan mendonasikan sebagian hasilnya kepada kelompok pro-“Israel”.
Meskipun perusahaan tersebut telah memberikan donasi kepada Philonise & Keeta Floyd Institute for Social Change, yang dijalankan oleh advokat keadilan sosial Philonise Floyd, saudara laki-laki George Floyd, Adidas juga telah memberikan donasi kepada Liga Anti Pencemaran Nama Baik (ADL), sebuah organisasi nirlaba pro-“Israel” yang misinya adalah melawan antisemitisme.
Kelompok tersebut melaporkan pada Januari lebih dari 3.000 insiden antisemitisme yang dilakukan dalam tiga bulan sejak 7 Oktober karena ADL memperluas definisi antisemitisme dengan memasukkan nyanyian dan slogan anti Zionis.
Adidas mengatakan bahwa keputusan untuk menjual sebagian besar inventaris Yeezy dan meningkatkan operasi membantunya memperoleh laba operasional sebesar 268 juta euro tahun lalu, turun hampir 60% dari tahun sebelumnya. (zarahamala/arrahmah.id)