STOCKHOLM (Arrahmah.com) – Seminggu yang lalu jamaah masjid Stockholm dikejutkan oleh grafiti swastika di pintu masjid, pada Senin pagi (6/1/2014), para jamaah masjid Stockholm kembali dikejutkan oleh sesuatu di depan pintu Masjid. Tapi kali ini sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang manis. Di depan pintu masjid Stockholm ditemukan bunga-bunga di pintu masjid yang menutupi gambar swastika.
“Saya pikir masyarakat Stockholm telah bergerak ke arah yang salah. Tapi sekarang pandangan saya berubah 180 derajat,” kata Omar Mustafa, ketua Asosiasi Islam Swedia, sebagaimana dirilis oleh onislam, Selasa (7/1).
“Para jamaah tiba di masjid untuk sholat, kemudian menelepon saya dan mengatakan bahwa ada bunga di masjid,” kata Omar Mustafa.
Para jamaah masjid menemukan bunga-bunga berwarna merah muda dan putih yang ditempelkan di atas gambar swastika hitam, yang digambar pada Kamis lalu di pintu masjid.
Para jaamah juga menemukan catatan solidaritas yang diikat ke pintu.
“Untuk setiap kejahatan kebencian ada satu bunga”. “Serangan kebencian kepada Anda merupakan serangan terhadap Swedia! Kami berdiri bersama-sama dengan Anda!”
Bunga-bunga itu juga ditempatkan di luar masjid di Fittja, yang memiliki jendela yang pecah dan pernah dilempari kaki babi pada bulan November.
Masjid di pusat kota Stockholm ini sudah seringkali mendapatkan tindakan kejahatan dari mereka yang anti-Islam.
“Kami sudah terbiasa menerima email atau surat yang berisi pesan penuh kebencian, tapi saya belum pernah melihat seperti ini sebelumnya, tepat didepan pintu ada gambar swastika. Ini merupakan pesan kebencian yang sangat kuat terhadap Islam,” kata Mustafa sedih.
Sebagai akibat dari berbagai aksi kejahatan yang ditujukan kepada Islam, lebih dari 16.000 warga Swedia berkumpul untuk melakukan demonstrasi damai melawan rasisme.
Mayoritas yang tenang
Ketua Asosiasi Islam Swedia mengatakan bahwa dia berharap bunga-bunga itu menjadi tanda bahwa mayoritas masyarakat Swedia yang tenang akhirnya bersedia untuk berbicara menentang kebencian dan rasisme.
“Kita tahu bahwa mayoritas orang di Swedia menentang kebencian dan rasisme. Tapi mayoritas dari mereka juga sangat tenang,” kata Mustafa.
“Apa yang mengejutkan saat ini adalah bahwa mayoritas masyarakat Swedia yang tenang itu benar-benar bertindak, dalam aksi solidaritas, dukungan, dan cinta.”
Kampanye anti-imigran dan anti-Islam mendapatkan kritik dari masyarakat Swedia yang pada umumnya sangat toleran.
Pada tahun 2013 saja ada sekitar 300 kejahatan kebencian terhadap Muslim yang dilaporkan di Swedia, dan menurut Dewan Nasional Swedia untuk Pencegahan Kejahatan (Brottsförebyggande rådet), insiden tersebut terus meningkat.
“Kebencian terhadap Islam menjadi lebih sangat terbuka, dan tahun 2013 adalah tahun yang sangat sulit,” kata Mustafa.
“Ada banyak perdebatan tentang rasisme, dan banyak yang sangat negatif. Saya sangat khawatir bahwa partai dan gerakan rasis akan memenangkan lebih banyak kursi dan menjadi bagian yang kuat dari pengambilan keputusan, seperti yang kita lihat di Denmark dan Norwegia. Tapi saya berharap tindakan semacam ini membuat semakin banyak orang yang sadar dan mengambil tindakan untuk melawan rasisme.”
Gambar-gambar bunga di depan pintu masjid yang menutupi gambar swastika diposting di media sosial, dan berhasil mendapatkan perhatian dan dukungan dari masyarakat Swedia maupun dari luar negeri.
“Ketika Anda mendapatkan dukungan baik dalam bentuk bunga ataupun media sosial, Anda tiba-tiba merasa bahwa Anda tidak sendirian,” kata Mustafa.
“Ini bukti bahwa masyarakat Swedia tidak semuanya rasis. Saya tidak berpikir bahwa bunga akan mengalahkan rasisme, tapi itu mengandung pesan yang kuat. Dan saya pikir bahwa semakin banyak orang yang bersuara dan bertindak melawan rasisme,” tutup Mustafa. (ameera/arrahmah.com)