TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Tentara Zionis menyerang daerah Wa’r ad-Beik, kota Anata, bagian timur Yerusalem Timur pada Rabu (25/1/2012) di saat fajar dan menghancurkan enam gudang. Gudang-gudang tersebut merupakan rumah bagi enam keluarga, termasuk lima kakak beradik dan keluarganya.
Yerusalem Centre for Social and Economic Rights (JCSER0 melaporkan bahwa unit dokumentasi mendatangi daerah tersebut dan menemukan bahwa rumah-rumah milik lima bersaudara yang diidentifikasikan sebagai Jibril Jahalin dan keluarganya (terdiri dari lima orang), Yousef Jahalin (delapan orang), Ahmad Jahalin (lima oarang), Mousa Jahalin (8 orang), Jamila Jahalin (5 orang) dan Mariam Jahalin (lima orang).
Keluarga-keluarga tersebut menjadi objek kekerasan dan ancaman tidak hanya oleh tentara dan polisi Zionis, tetapi juga oleh pemukim ilegal, ekstrimis Yahudi yang ingin memperluas koloni ilegal mereka.
Al-Jahalin adalah satu dari puluhan desa Palestina yang “tidak diakui” oleh Israel, sebuah isu yang memungkinkan tentara Zionis dan hukum militer pendudukan untuk melecehkan warga, berulang kali mengusir mereka dan menghancurkan struktur.
Penduduk al-Jahalin merupakn penduduk asli daerah utara Be’er Al Sabe (Be’er Sheva) dan dipaksa keluar dari tanah mereka oleh kelompok bersenjata dan tentara Zionis di tahun 1950. Tanah mereka secara ilegal diambil dan berada di bawah kontrol Israel.
Setelah perang enam hari di tahun 1967, beberapa keluarga mengungsi ke Yordania dan penduduk yang tersisa menjadi sasaran Israel, mereka diperlakuan sewenang-wenang.
Beberapa penduduk al-Jahalin dipaksa mengungsi ke Yordania sementara sisanya dipaksa untuk pindah ke daerah Yerusalem Timur. (haninmazaya/arrahmah.com)