NEW YORK – Sebuah buku yang mengungkapkan dukungan diplomatik dan militer kepada Israel sebagai salah satu kepentingan Amerika Serikat (AS), diperkirakan mencetuskan perdebatan baru mengenai peranan Washington dalam krisis Asia Barat.
Buku yang berjudul “The Israel Lobby and US Foreign Policy” (Pengaruh Israel dan Kebijakan Luar Negri AS) oleh dua profesor sains politik paling berpengaruh di AS, John Mearsheimer dari Universitas Chicago dan Stephen Walt dari Univerisitas Harvard, bakal memasuki pasaran pada Selasa nanti.
Dua penulis itu berpendapat, dukungan terhadap perlakuan Israel terhadap penduduk Palestina menyebabkan sentimen anti-Amerika meningkat di seluruh dunia dan menyebabkan “teroris” merekrut pengikut baru.
Mearsheimer dan Walt menyorot isu pemberian bantuan tentara dan ekonomi Amerika Serikat terhadap Israel sebanyak AS$3 milyar setiap tahun, melebihi pemberian kepada negara lain.
Mereka juga menyoroti dukungan diplomatik Washington antara 1972 dan 2006, ketika Amerika membatalkan 42 resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengkritik Israel selain mengetepikan yang lain menerusi ancaman veto.
Menurut buku itu, faktor-faktor tersebut menyebabkan polisi luar AS di Asia Barat tidak seimbang, invasi AS di Iraq, ancaman perang dengan Iran atau Syria dan situasi keselamatan yang rapuh di dunia Barat.
Dalam rumusan buku itu, Mearsheimer dan Walt berkata, Amerika perlu mengubah dasarnya terhadap Israel, tetapi, mereka tidak yakin isu berkenaan akan dibahaskan sekalipun pemilihan presiden akan diadakan tahun depan.