KAIRO (Arrahmah.com) – Pekan lalu mujahidin Jabhah Nushrah berhasil menangkap lima perwira militer Yaman dalam pertempuran di Aleppo dan mendapatkan pengakuan mereka tentang keterlibatan rezim Yaman dalam memerangi revolusi rakyat muslim Suriah. Kini bukti baru diketemukan tentang keterlibatan militer Mesir dalam membantu rezim Suriah memerangi revolusi rakyat muslim Suriah.
Keterlibatan militer Mesir dalam memerangi mujahidin Islam di Suriah terungkap dalam sebuah laporan stasiun TV Mesir, On TV dalam program Manshet pada Selasa (2/10/2012). Laporan On TV berdasar pada fakta yang diungkapkan oleh laporan dua koran utama di Mesir, Ash-Shuruq dan Al-Yaum As-Sabi’ yang terbit pada hari yang sama.
Koran Ash-Shuruq pada Selasa (2/10/2012) menurunkan sebuah tulisan dengan judul besar Dinas Intelijen Mesir memburu para “teroris” di Suriah dengan judul kecil di bawahnya Sumber-sumber: Delegasi Keamanan Mesir mengunjungi Damaskus untuk mencegah sampainya “para teroris”ke Suriah dan Sinai.
Tulisan itu menurunkan hasil liputan lapangan wartawati Ash-Shuruq, Dina Izzat. Izzat mengutip pernyataan sejumlah pejabat keamanan dan politik Mesir bahwa delegasi Dinas Intelijen Mesir meninggalkan Kairo menuju Damaskus pada Senin (1/10/2012). Misi utama delegasi itu adalah untuk mencegah masuknya para “teroris Islam” ke Suriah dan Sinai.
Teroris Islam yang dimaksudkan adalah sukarelawan mujahidin dan kelompok-kelompok jihad Islam yang aktif berjihad di Suriah dan Sinai. Mujahidin Jabhah Nushrah, mujahidin Ahrar Syam, mujahidin Fath Syam, mujahidin Anshar Islam, mujahidin Al-Fajr dan banyak kelompok mujahidin Islam lainnya selama ini telah memberikan pukulan-pukulan mematikan terhadap militer rezim Suriah.
Sementara itu koran Al-Yaum As-Sabi’ Mesir pada hari yang sama menurunkan tulisan dengan judul kecil “Juru bicara kepresidenan tidak mengakui, sumber-sumber menyatakan delegasi (intelijen Mesir) akan berada dua hari di Suriah. Judul besar laporan itu adalah AP: Delegasi tingkat tinggi keamanan (Mesir) meninggalkan Kairo menuju Damaskus dalam sebuah kunjungan rahasia. Laporan Associated Press didasarkan kepada pengakuan seorang pejabat tinggi dalam Dinas Intelijen Mesir, Muhammad Thanthawi.
Meskipun sekretariat kepresidenan Mesir tidak mengakui kunjungan dan kerjasama Dinas Intelijen Mesir dengan rezim Suriah, sumber-sumber dalam keamanan dan politik Mesir telah mengakuinya. Demikian komentar reporter stasiun ON Tv Mesir.
Bukti baru keterlibatan pemerintah Mesir, melalui Dinas Intelijen Mesir, dalam membantu rezim Suriah dalam aksi memerangi mujahidin Islam di Suriah merupakan sebuah pukulan telak bagi pemerintah Mesir dan pemerintah Suriah. Bahkan sebuah pukulan telak bagi AS, Barat dan Iran sekaligus.
Selama ini agen-agen Syiah Iran dan Suriah di seluruh dunia melakukan kampanye penyesatan opini public dengan mengesankan bahwa revolusi Suriah adalah intervensi AS dan Barat, bukan jihad umat Islam ahlus sunnah Suriah melawan kebiadaban rezim jagal Syiah Nushairiyah Suriah.
Perlahan namun pasti, mujahidin Islam di Suriah dan media massa yang obyektif berhasil menyodorkan bukti-bukt valid bahwa justru rezim-rezim Arab agen AS dan Baratlah yang membacking rezim Suriah dalam memerangi mujahidin Islam dan revolusi rakyat muslim Suriah. Perlahan tapi pasti, konspirasi Israel, AS, Barat dan rezim-rezim Arab dalam mendukung rezim Suriah akan terbongkar.
(muhib almajdi/arrahmah.com)