JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Panitia Parade Tauhid Indonesia (PTI) Ustadz Haikal Hassan Baras tidak terlalu mempermasalahkan jika ada pihak-pihak yang menyebut bahwa kegiatan PTI tidak terkait atau bukan rekomendasi Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) 2015.
“Kita tidak mencari legitimasi dari pelaksana amanat kongres umat Islam ke VI di Jogja. Namun ini sebuah panggilan nurani untuk berkontribusi yang seharusnya diberikan prasangka baik dari para senior,” katanya Jumat (14/8/2015).
“Tidak kah sebuah keindahan semua ormas, semua potensi, semua ulama, para guru berada disatu panggung berkomitmen memajukan politik Islam, budaya Islam dan ekonomi Islam?” lanjutnya.
Ustadz Haikal Hassan mengatakan bahwa adalah kewajiban setiap pribadi Muslim untuk memajukan politik Islam, budaya Islam dan ekonomi Islam dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.”Disitulah muara Parade Tauhid ini diadakan dengan mengambil tema mensyukuri nikmat kemerdekaan dan sekaligus halal bilhalal akbar sebagai budaya bangsa Indonesia sejak dulu,” pungkasnya.
Menurut Ustadz Haikal kisah Parade Tauhid pertama 616 Masehi tatkala Umar bin Khaththab Radhiallahu ‘Anhu telah memeluk agama Islam dan disambut takbir oleh kaum Muslimin pada waktu itu. Dia juga memberi pandangan terkait adanya terdengar statemen sekelompok kecil umat Islam yang menyatakan bahwa Parade Tauhid adalah perbuatan sia-sia karena tidak bersandar pada sunnah Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam.
Dia menyebut bahwa Parade Tauhid Indonesia bukan bid’ah, Parade Tauhid pertama dilakukan Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam pada tahun 616 Masehi.
Dalam kesempatan lain, juru bicara Parade Tauhid , Ust Hany Kristianto pada acara silaturahim dengan media hari ini (14/8/15) bahwa peserta Parade Tauhid yang sudah mendaftar pada web resmi panitia sudah sebanyak 80.000 orang dan diharapkan pada hari H akan membludak menjadi 200.000 an orang.
“Parade Tauhid juga dikaitkan dengan kejadian Tolikara, itu tidak benar, karena kami sudah menyiapkan ini sebelum kejadian Tolikara “, jelas Ust Hanny lagi.
Terkait, Ustadz Hany juga menjelaskan bahwa Parade Tauhid bukan parade politik dan tidak ada kaitannya dengan politik.
“Acara dimulai pukul 07.00 dari Pintu 7 dimulai dengan orasi para ulama dan tokoh Nasional untuk memberikan tausiyah kepada jamaahnya, kemudian dilanjutkan dengan parade dengan membentangkan spanduk Tauhid sepanjang 3km “, ujar Ust.Hany. (azmuttaqin/*/arrahmah.com)