MAIDUGURI (Arrahmah.com) – Tentara teroris Nigeria menembak mati sedikitnya 30 sipil di kota Maiduguri setelah salah satu rekan mereka tewas, ujar laporan Al Jazeera.
Serangan terjadi pada Senin (8/10/2012) saat pasukan unit khusus kepolisian Maiduguri melakukan operasi pencarian untuk menangkap pemimpin Boko Haram, sebuah kelompok bersenjata yang memerangi Barat dan ingin menegakkan syariat Islam di Nigeria, lansir AP.
Pembunuhan terjadi di sebuah daerah di mana populasi di sana telah diasingkan dengan pos-pos pemeriksaan, pelecehan oleh pasukan keamanan juga telah sering terjadi. Daerah yang berada di wilayah utara Nigeria yang didominasi oleh Muslim.
Seorang tentara yang tidak ingin namanya disebutkan, mengklaim bahwa serangan itu merupakan respon atas pemboman yang terjadi sebelumnya yang menewaskan seorang letnan militer.
“Mereka membunuh petugas kami!” teriak seorang prajurit. “Kami tidak punya pilihan!”
Reporter Al Jazeera yang melaporkan dari ibukota Nigeria, Abuja, mengatakan mengutip pernyataan juru bicara militer bahwa “ada serangan terhadap kendaraan patroli militer dan diyakini dua sampai empat tentara tewas.”
“Juru bicara itu tidak memberikan angka pasti, ia mengatakan bahwa mereka (tentara) memang mempertahankan informasi dan bahwa ada beberapa personil yang terluka,” ujar reporter Al Jazeera.
Reporter AP mengatakan bahwa ia melihat sedikitnya 50 rumah dibakar oleh tentara.
Rumah-rumah tersebut dekat dengan gedung Persatuan Jurnalis Nigeria dan bangunan lainnya di Maiduguri.
Ternyata tentara menyerang daerah yang didominasi oleh Muslim menggunakan senapan serbu dan senapan mesin yang dipasang pada kendaraan pengangkut personil, lapor AP.
Tembakan-tembakan tersebut menghancurkan mobil dan bangunan, juga menyebabkan kerusakan parah di sebuah kompleks perbelanjaan berlantai dua.
Wartawan beserta Wakil Gubernur negara bagian Borno, Zanna Umar Mustapha, mengelilingi lokasi kejadian setelah serangan terjadi.
Pejabat Nigeria menolak memberikan komentar mengenai serangan dan pembunuhan terhadap sipil dan mendesak jurnalis yang ikut ke dalam konvoy untuk tidak mengambil foto-foto kerusakan dan kehancuran yang terjadi.
Militer Nigeria telah dituduh melakukan apa yang disebut “pembunuhan ekstrajudisial” saat mengejar anggota Boko Haram.
Beberapa waktu lalu, militer teroris Nigeria secara rutin mengklaim telah berhasil melakukan operasi besar dengan puluhan orang tewas yang selalu disebut anggota Boko Haram atau simpatisan. Tetapi pengumuman mereka tidak dapat diverifikasi secara independen.
Militer juga selalu mengecilkan jumlah korban di kalangan mereka selama operasi. (haninmazaya/arrahmah.com)