DOUMA (Arrahmah.com) – Seperti selalu haus akan darah kaum Muslim, rezim Nushairiyah yang mendapat dukungan dari Iran, Rusia dan milisi Syiah asal Libanon yang menamai diri mereka “Hizbullah”, terus melancarkan serangan menargetkan wilayah-wilayah pemukiman dan mengakibatkan korban sipil.
Sedikitnya 89 orang dilaporkan gugur dan 100 lainnya terluka ketika pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad menembakkan misil ke sebuah pasar di dekat kota Damaskus, ujar kelompok pemantau dan regu penyelamat lokal pada Jum’at (30/10/2015).
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di Inggris, mengatakan pasukan rezim melepaskan 12 misil di Douma, yang berlokasi sekitar 15 km dari timur laut Damaskus, lansir Reuters.
Douma menderita bombardir intensif dalam beberapa bulan terakhir dalam gelombang serangan oleh pasukan rezim Nushairiyah yang menargetkan wilayah-wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah.
Pertahanan Sipil Suriah, kelompok penyelamat lokal yang beroperasi di daerah-daerah yang dikuasai oposisi Suriah, memposting gambar pada halaman Facebook-nya yang memperlihatkan puluhan mayat berlumur darah diletakkan di tanah dan mengatakan lebih dari 89 orang telah meninggal dalam serangan.
“Benar-benar keji bahwa sementara para pemimpin dunia bertemu untuk perdamaian di Wina, serangan terhadap warga sipil terus berlangsung di Suriah,” ujar kelompok itu di akun Twitter mereka.
Banyak dari penduduk Douma telah melarikan diri ke pedesaan di dekatnya. Petugas medis mengatakan mereka telah berjuang keras untuk merawat sejumlah besar korban terluka dalam serangan intensif.
Perang Suriah saat ini memasuki tahun kelima. Pecah pada Maret 2011, perang tersebut menurut laporan PBB telah menewaskan lebih dari 250.000 orang dan mendorong lebih dari 10 juta orang untuk melarikan diri dari rumah mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)