MARKA (Arrahmah.com) – Alih-alih meningkatkan kampanye militer untuk “menghabisi” Mujahidin Asy-Syabaab, pasukan Uni Afrika yang disebar di Somalia kembali melakukan tindak kejahatan terhadap warga sipil Somalia, mereka dilaporkan membunuh puluhan orang dan memperkosa dua wanita, innalillahi.
Sedikitnya 24 orang tewas dan 22 lainnya terluka di kota Marka, Somalia selatan setelah tentara Uni Afrika melepaskan tembakan ke arah warga sipil tak bersenjata, ujar penduduk setempat dan pekerja kesehatan kepada Al Jazeera.
Tentara yang mengendarai kendaraan lapis baja pergi ke lapangan olahraga dan mulai melepaskan tembakan ke arah anak-anak Somalia yang tengah bermain bola, membunuh sembilan anak dan melukai delapan lainnya, ujar sesepuh desa Haji Muse Mohamud kepada Al Jazeera melalui sambungan telepon pada Selasa (21/7/2015).
“Mereka kemudian pergi ke rumah-rumah di dekatnya dan menyeret orang-orang keluar dan menembak 17 orang. Mereka juga meninggalkan 14 orang lainnya terluka parah,” lanjut keterangan Mohamud.
Mohamud juga mengatakan bahwa tentara yang merupakan bagian dari misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) telah memperkosa dua perempuan.
Sebagian besar korban luka telah dibawa ke ibukota Mogadishu untuk mendapatkan perawatan.
“Itu adalah pembantaian terhadap orang tak bersalah. Kami membawa korban luka menggunakan gerobak ke rumah sakit, tapi kami harus mengirim sebagian besar ke Mogadishu karena kami tidak bisa merawat mereka di sini,” ujar Mohamed Ali, seorang
pekerja kesehatan di kota tersebut.
“Orang-orang ini tidak melakukan apa pun untuk layak mendapatkan hal ini. Jika mereka (pasukan teroris Uni Afrika) ingin memerangi Asy-Syabaab, mereka tahun di mana mereka berada dan mereka harus pergi melawan mereka, bukan orang-orang yang tidak bersalah,” lanjutnya.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situsnya, AMISOM membantah fakta tersebut, mereka mengklaim bahwa pasukannya terlibat baku tembak dengan Mujahidin Asy-Syabaab. Sebuah pernyataan yang tidak memiliki dasar dan tanpa bukti apapun
untuk menguatkan klaim mereka.
Ini bukan pertama kalinya pasukan teroris Uni Afrika terlibat dengan insiden serupa. Tahun lalu mereka menembaki para pendemo di kota dan melukai sedikitnya enam orang serta merusak properti.
Tahun lalu, kelompok HAM Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di AS mengatakan pasukan Uni Afrika telah memperkosa banyak gadis Somalia yang berusia belasan tahun dan bantuan pangan yang diberikan oleh komunitas internasional digunakan oleh mereka untuk ditukar dengan seks.
Saat ini 22.000 tentara dari Burundi, Uganda, Kenya, Ethiopia dan Djibouti berada di negara tanduk Afrika tersebut dengan dalih untuk melawan kelompok bersenjata Asy-Syabaab yang berjuang untuk menegakkan syariat Islam di Somalia.
Mujahidin Asy-Syabaab diklaim oleh Somalia dan Uni Afrika bahwa kekuatan mereka telah menurun. Namun klaim tersebut ditanggapi dengan serangkaian serangan mematikan di Somalia selatan dan tengah. Bulan lalu, lebih dari 50 tentara asal
Burundi yang merupakan bagian dari AMISOM tewas di kota Lego ketika Mujahidin Asy-Syabaab menyerang basis mereka saat fajar. (haninmazaya/arrahmah.com)